Produksi Newmont turun, BRMS merugi



JAKARTA. Tahun 2012 agaknya kurang bagus bagi PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Meski pendapatan naik 6,6% menjadi US$ 22,22 juta, BRMS justru mencetak rugi bersih US$ 29,72 juta. Padahal di tahun 2011, BRMS masih mencatatkan laba bersih US$ 77,96 juta.

Kerugian itu berasal dari beban lain-lain BRMS yang membengkak menjadi US$ 75,67 juta. Tahun sebelumnya, BRMS masih mengantongi pendapatan lain-lain mencapai US$ 73,72 juta.

Beban lain-lain berasal dari kenaikan beban bunga dan keuangan BRMS yang melonjak menjadi US$ 64,71 juta di tahun lalu, ketimbang US$ 44,46 juta pada tahun 2011. Maklum, rasio utang bersih terhadap modal alias net debt equity ratio (NDER) naik menjadi 0,23 kali. Sebagai perbandingan NDER BRMS tahun 2011 hanya 0,12 kali.


Sumber kerugian lain senilai US$ 15,12 juta berasal rugi entitas asosiasi. Sebagai perbandingan tahun 2011, BRMS masih menerima laba entitas asosiasi US$ 114,68 juta.

Herwin W Hidayat, Vice President Bumi Resources Mineral, dalam rilisnya, kemarin, menyebutkan, penurunan entitas asosiasi yang dimaksud adalah kontribusi dari PT Newmont Nusa Tenggara. Menurut dia, produksi Newmont di areal tambang Batu Hijau, merosot.

Dia memperkirakan, penurunan produksi ini hanya sementara karena masih dalam pengembangan fase 6. BRMS berharap, produksi Newmont naik signifikan di tahun ini, jika pengembangan itu tuntas.

Sebagai catatan, tahun lalu produksi tembaga Newmont turun dari 273 juta pounds menjadi 157 juta pounds. Produksi emasnya juga turun dari 308.000 ons troi menjadi 68.000 ons troi di 2012.

Di saat bersamaan, harga jual tembaga turun dari US$ 3,54 per pound menjadi US$ 3,43 per pound. Untunglah, harga emas naik menjadi US$ 1.662 per troi ons dari sebelumnya US$ 1.562 per troi ons, sehingga mencegah kerugian lebih dalam lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana