KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi nikel di tahun 2020 terancam tergerus akibat penyebaran wabah virus corona. Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) menjelaskan, sejumlah tambang masih berjalan normal kendati dibayangi kebijakan pembatasan tenaga kerja. "Beberapa tambang berhenti produksi karena keputusan manajemen perusahaan dan pembatasan wilayah sehingga pekerja tidak bisa masuk wilayah lokasi," tutur Sekretaris APNI Meidy Katrin Lengkey kepada Kontan.co.id, Kamis (2/4). Baca Juga: Bagaimana nasib divestasi 20% saham Vale (INCO) di tengah pandemi corona (covid-19)?
Produksi nikel tahun ini terancam tergerus akibat wabah virus corona
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi nikel di tahun 2020 terancam tergerus akibat penyebaran wabah virus corona. Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) menjelaskan, sejumlah tambang masih berjalan normal kendati dibayangi kebijakan pembatasan tenaga kerja. "Beberapa tambang berhenti produksi karena keputusan manajemen perusahaan dan pembatasan wilayah sehingga pekerja tidak bisa masuk wilayah lokasi," tutur Sekretaris APNI Meidy Katrin Lengkey kepada Kontan.co.id, Kamis (2/4). Baca Juga: Bagaimana nasib divestasi 20% saham Vale (INCO) di tengah pandemi corona (covid-19)?