JAKARTA. Beberapa pabrikan otomotif meliburkan para pekerja untuk memperingati hari buruh, 1 Mei lalu. Alhasil,  tidak ada aktivitas produksi.

Salah satunya PT Astra Daihatsu Motor. Kemarin, mereka berhenti  produksi. "Tidak ada yang memasok komponen, jadi kami tidak bisa berproduksi," kata Pongky Prabowo, Manufacturing & Production Control Director PT Astra Daihatsu Motor kepada KONTAN (1/5).

Menurutnya, pemasok komponen Astra Daihatsu berasal dari pabrikan komponen yang berasal dari Tangerang, Karawang, Bandung, dan Bogor.

Dua pabrik Daihatsu yang ada di Sunter dan Karawang berhenti berproduksi. Namun kegiatan produksi hanya berhenti saat shift pagi (antara jam  08.30 WIB sampai 16.00 WIB). Sedangkan untuk shift malam, (21.00 WIB - 05.00 WIB) tetap berproduksi.

Imbasnya, kedua pabrik Daihatsu yang seharusnya bisa memproduksi 1.800 unit per hari, hanya bisa berproduksi sekitar 44,4% atau 800 unit per hari. "Hampir 1.000 unit mobil yang tidak bisa di produksi," katanya,

Pabrik Daihatsu di Sunter selama satu shift kerja bisa memproduksi 850 unit mobil  dan pabrik Karawang sekitar 100 unit mobil per hari.

Supaya target produksi bulanan bisa tercapai, Astra Daihatsu sedang berupaya untuk bisa mengganti hari produksi. "Untuk sekarang masih kami coba pikirkan ada penggantian hari," katanya.

Adapun, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) juga tak menghentikan produksi pabriknya kemarin. Irwan Priyantoko, Chief External Affairs PT TMMIN menyatakan, seluruh aktivitas pabrik Toyota di Karawang berhenti. "Hari ini libur seharian," paparnya.

Pabrik tersebut untuk memproduksi Toyota Fortuner, Toyota Innova, Toyota Etios Valco, dan Toyota NAV1. Saat ini, kapasitas produksi TMMIN mencapai 250.000 unit per tahun, atau 800 unit per hari.

Sama seperti Daihatsu, TMMIN berencana mengganti hari libur ke hari lainnya untuk mengejar target produksi.

Indri Widjaja, General Manager Marketing & Communication PT Nissan Motor Indonesia bilang pabrik Nissan di Purwakarta yang mempekerjakan 1.600 pekerja tidak libur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon