Produksi Padi Bisa Meningkat asal Suplai Pupuk Memadai



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan produksi padi tahun ini sebanyak 54,5 juta ton atau meningkat 0,5 juta ton dari tahun 2022.

Menanggapi hal ini, Ketua Pusat Perbenihan Serikat Petani, Kusnan Indonesia (SPI) mengatakan peningkatan produksi padi akan bergantung pada dukungan pupuk baik orgaik maupun pupuk non organik.

"Karena tanaman juga butuh makanan primer dan sekunder, vitamin dan nutrisi seperti halnya manusia. Jika persediaan makanan dalam tanah di kuras terus tanpa diisi juga akan habis," tutur Kusnan kepada Kontan.co.id, Selasa (24/1).


Baca Juga: Kementan Targetkan Produksi Beras Capai 54,5 Juta Ton di Tahun Ini

Masalahnya, sejak tahun lalu harga pupuk non organik sudah melambung terlalu tinggi dan pupuk yang disubsidi tengah dibatasi. Sementara, saat ini masih banyak petani yang sangat bergantung pada pupuk non organik.

Bagi petani yang memiliki modal tinggi mereka akan tetap mencari pupuk organik meskipun harganya mahal, sedangkan bagi petani kecil mereka akan cenderung pasrah atau mencari alternatif lain.

Menurutnya, hal ini yang turut mengancam produksi padi petani tahun ini menurun. "Perlu edukasi penggunaan pupuk nonsubsidi terhadap petani, karena selama ini sudah terlanjur memakai yang instan," kata Kusnan.

Baca Juga: Realisasi Anggaran Kementan pada Tahun 2022 Capai 95% Menjadi Rp 15,6 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat