Produksi padi tahun depan diprediksi naik 6,25%



JAKARTA. Produksi padi tahun depan diprediksi mencapai 72,1 juta ton berupa gabah kering giling (GKG) atau naik 6, 25% dibandingkan tahun ini yang diperkirakan hanya mencapai 67 juta ton GKG.

Udhoro K Anggoro, Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan, upaya menggenjot produksi padi sudah dimulai dari kebijakan, strategi, hingga pilihan lain yang bisa dilakukan berupa penambahan luas lahan panen.

“Namun penambahan luas panen belum bisa dilakukan dalam jumlah yang signifikan," jelas Udhoro di kantornya di Jakarta, Rabu (5/9).


Ia menyatakan, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan produksi adalah dengan meningkatkan produktivitas lahan. Saat ini dengan rata-rata produksi mencapai 5,1 ton per ha, maka produktivitas tersebut bisa menjadi prioritas

Upaya optimalisasi produktivitas harus dilakukan dengan mengatasi berbagai kendala, salah satunya dengan merekomendasi dan mengenalkan teknologi kepada petani.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat petani menjadi sangat nyaman dengan adanya teknologi. Bantuan itu diperuntukkan bagi semua petani, mulai dari petani yang terhitung mandiri hingga yang tidak mampu melalui pengenalan teknologi pertanian.

Cara mempercepat waktu tanam, efektivitas pengolahan tanah, hingga penyediaan benih dan pupuk menjadi salah satu upaya mencapai target. "Petani diharapkan mengikuti pola tanam yang sudah ada, tugas kami memastikan agar teknologi bisa dilaksanakan oleh petani," ujarnya

Dana untuk menggenjot produksi padi anggarannya sekitar Rp 33 triliun. Dana itu termasuk menggenjot produksi jagung dan kedelai tahun ini. "Hingga tahun 2014 kami memerlukan dana untuk peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai sekitar Rp 120 triliun," tambah Udhoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri