JAKARTA. Produksi perikanan budidaya sedikit tersendat. Hingga semester I tahun ini, produksi perikanan budidaya baru mencapai sekitar 40% dari target yang ditetapkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).Slamet Soebjakto, Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Budidaya KKP, mengatakan, bencana banjir yang melanda di beberapa sentra perikanan budidaya pada awal tahun ini memberikan dampak terhadap produksi tersebut.Meski belum memuaskan, namun Slamet tetap optimis target produksi perikanan budidaya tahun ini sebesar 13,97 juta ton dapat terealisasi. Caranya adalah dengan memaksimalkan waktu di paruh kedua tahun ini. "Pada enam bulan kedepan kita akan genjot terus (produksi)," kata Slamet, Rabu (16/7).Mengutip data KKP, luas kawasan budidaya perikanan yang terkena dampak banjir pada awal tahun tercatat 68.377 hektar (ha) utamanya berada di wilayah pantai utara Jawa (Pantura) yang tersebar di empat provinsi.Kawasan tambak di Provinsi Jawa Barat (Jabar) merupakan kawasan terparah terkena banjir, dengan kerusakan seluas 49.843 ha. Sedangkan kawasan tambak di Jawa Tengah (Jateng) yang rusak mencapai 15.143 ha, Banten 611 hektar dan Jawa Timur (Jatim) 2.377 ha.Sementara itu untuk kerugian materiil yang dialami dari provisi sentra produksi perikanan budidaya tersebut perinciannya, Banten mengalami kerugian Rp 2,9 miliar, Jabar Rp 432,4 miliar, Jateng Rp 128,6 miliar dan Jatim Rp 10,2 miliar.Slamet mengatakan langkah yang akan dilakukan KKP untuk mengenjot produksi perikanan budidaya adalah optimalisasi revitalisasi tambak di beberapa daerah seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah. "Penambahannya sudah terlihat," kata Slamet tanpa merinci.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Produksi perikanan budidaya meleset dari target
JAKARTA. Produksi perikanan budidaya sedikit tersendat. Hingga semester I tahun ini, produksi perikanan budidaya baru mencapai sekitar 40% dari target yang ditetapkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).Slamet Soebjakto, Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Budidaya KKP, mengatakan, bencana banjir yang melanda di beberapa sentra perikanan budidaya pada awal tahun ini memberikan dampak terhadap produksi tersebut.Meski belum memuaskan, namun Slamet tetap optimis target produksi perikanan budidaya tahun ini sebesar 13,97 juta ton dapat terealisasi. Caranya adalah dengan memaksimalkan waktu di paruh kedua tahun ini. "Pada enam bulan kedepan kita akan genjot terus (produksi)," kata Slamet, Rabu (16/7).Mengutip data KKP, luas kawasan budidaya perikanan yang terkena dampak banjir pada awal tahun tercatat 68.377 hektar (ha) utamanya berada di wilayah pantai utara Jawa (Pantura) yang tersebar di empat provinsi.Kawasan tambak di Provinsi Jawa Barat (Jabar) merupakan kawasan terparah terkena banjir, dengan kerusakan seluas 49.843 ha. Sedangkan kawasan tambak di Jawa Tengah (Jateng) yang rusak mencapai 15.143 ha, Banten 611 hektar dan Jawa Timur (Jatim) 2.377 ha.Sementara itu untuk kerugian materiil yang dialami dari provisi sentra produksi perikanan budidaya tersebut perinciannya, Banten mengalami kerugian Rp 2,9 miliar, Jabar Rp 432,4 miliar, Jateng Rp 128,6 miliar dan Jatim Rp 10,2 miliar.Slamet mengatakan langkah yang akan dilakukan KKP untuk mengenjot produksi perikanan budidaya adalah optimalisasi revitalisasi tambak di beberapa daerah seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah. "Penambahannya sudah terlihat," kata Slamet tanpa merinci.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News