JAKARA. Industri rokok tahun ini mencatatkan penjualan yang muram dibandingkan dengan tahun lalu. Sepanjang Januari-November 2015 total produksi rokok hanya sebesar 300 miliar batang. Angka ini menyusut 3,49% jika dibandingan dengan realisasi produksi rokok pada periode yang sama tahun lalu sebesar 311 miliar batang. Data tersebut berdasarkan catatan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia ( Gappri) dari pemsanan pita cukai oleh pabrik rokok kepada Direktoran Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan. "Ada tren penurunan produksi rokok dalam dua tahun terakhir," kata Sekretaris Jenderal Gappri, Hasan Aoni Aziz, Rabu (29/30) kepada KONTAN. Berbasis data realisasi produksi rokok tersebut, Hasan memprediksi produksi rokok tahun depan juga bakal menyusut kisaran 5%-6%.
Produksi rokok 2016 diprediksi susut 5%-6%
JAKARA. Industri rokok tahun ini mencatatkan penjualan yang muram dibandingkan dengan tahun lalu. Sepanjang Januari-November 2015 total produksi rokok hanya sebesar 300 miliar batang. Angka ini menyusut 3,49% jika dibandingan dengan realisasi produksi rokok pada periode yang sama tahun lalu sebesar 311 miliar batang. Data tersebut berdasarkan catatan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia ( Gappri) dari pemsanan pita cukai oleh pabrik rokok kepada Direktoran Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan. "Ada tren penurunan produksi rokok dalam dua tahun terakhir," kata Sekretaris Jenderal Gappri, Hasan Aoni Aziz, Rabu (29/30) kepada KONTAN. Berbasis data realisasi produksi rokok tersebut, Hasan memprediksi produksi rokok tahun depan juga bakal menyusut kisaran 5%-6%.