JAKARTA. Pelaku Industri rokok pesimistis menatap bisnis tahun ini. Sama dengan tahun lalu, kebijakan pemerintah menaikkan cukai dan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) akan menurunkan produksi rokok. Muhaimin Moefti, Ketua Gabungan Produsen rokok Putih Indonesia (Gaprindo) menyatakan, dampak kenaikan cukai dan PPN tahun 2016 berdampak pada penurunan produksi. Meski produksi turun, ekspor produk tembakau dari Indonesia sampai dengan Oktober 2016 naik 3% menjadi US$ 789 juta. Tak hanya tahun lalu, penurunan produksi juga berpeluang terjadi lagi tahun ini. Sebab, memasuki Februari belum ada tanda-tanda kenaikan penjualan. "Tak ada tanda-tanda produksi rokok akan naik,” kata Muhaimin kepada KONTAN, Rabu (8/2).
Produksi rokok 2017 terancam merosot
JAKARTA. Pelaku Industri rokok pesimistis menatap bisnis tahun ini. Sama dengan tahun lalu, kebijakan pemerintah menaikkan cukai dan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) akan menurunkan produksi rokok. Muhaimin Moefti, Ketua Gabungan Produsen rokok Putih Indonesia (Gaprindo) menyatakan, dampak kenaikan cukai dan PPN tahun 2016 berdampak pada penurunan produksi. Meski produksi turun, ekspor produk tembakau dari Indonesia sampai dengan Oktober 2016 naik 3% menjadi US$ 789 juta. Tak hanya tahun lalu, penurunan produksi juga berpeluang terjadi lagi tahun ini. Sebab, memasuki Februari belum ada tanda-tanda kenaikan penjualan. "Tak ada tanda-tanda produksi rokok akan naik,” kata Muhaimin kepada KONTAN, Rabu (8/2).