Produksi rumput laut Indonesia masih kebanyakan untuk ekspor



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi rumput laut Indonesia tahun ini diperkirakan bisa mencapai 16 juta ton dalam keadaan basah. Adapun sebanyak 80% produksi tersebut diperkirakan masih untuk ekspor karena industri pengolahan dalam negeri masih sedikit

Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan dan Budidaya pada Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Subiakto menyampaikan kondisi tersebut sebenarnya sangat disayangkan. Pasalnya, harga rumput laut mentah di pasaran dihargai sekitar Rp 18.000 - Rp 20.000 per kilogram.

"Sedangkan kalau di proses, maka nilai tambah naik berlipat dibandingkan kalau mentah dan bisa naik sampai 10 kali lipatnya," kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (10/8).

Saat ini memang sudah terdapat sejumlah pabrik pengolahan rumput laut menjadi carageenan alias bubuk rumput laut yang biasa dijadikan pengelmusi makanan.

Ada juga pabrik yang sudah memproduksi hingga tahap semi carageenan. Namun pabrik-pabrik tersebut masih berasal dari investasi asing, dan tidak banyak yang berasal dari dalam negeri.

Adapun KKP sebenarnya sudah mendorong pembangunan pabrik pengolahan rumput laut dalam negeri, namun respon dari sektor swasta masih belum bergairah.

Terkait produksi, Slamet menyampaikan kondisi cuaca kering sebenarnya bisa menjadi sisi positif karena mengurangi potensi munculnya penyakit pada rumput laut saat pengeringan.

"Panen rumput laut di kuartal III dan IV memang biasa agak menurun karena musim pancaroba dan musim hujan," jelasnya

Asal tahu, berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, nilai ekspor perikanan pada periode Semester pertama 2018 terus mengalami kenaikan. Pada rumput laut juga mengalami kenaikan ekspor 59,87% jadi US$ 128,65 juta dan volume naik 13,02% jadi 92.680 ton.

Adapun dalam catatan Badan Pusat statistik, periode Januari hingga Agustus 2018, senilai US$ 129,92 juta alias naik 54,46% dari kinerja periode sama tahun lalu di US$ 84,12 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto