KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sampoerna Agro Tbk (
SGRO) memperkirakan produksi sawit pada semester I 2024 akan terpengaruh oleh kondisi El Nino yang terjadi pada semester II 2023 lalu. "Kondisi negatif ini terutama terjadi di kebun SGRO wilayah Sumatera," ujar Head of Investor Relation Sampoerna Agro, Stefanus Darmagiri, kepada Kontan, Kamis (11/7). Stefanus menyatakan, SGRO berharap produksi minyak kelapa sawit (CPO) akan lebih baik pada semester II 2024 dibandingkan dengan semester I 2024.
"Dengan produksi tandan buah segar (TBS) yang mencapai puncaknya pada semester II, kami berharap bisa mencapai target produksi 2024," jelasnya.
Baca Juga: Penjualan Benih Sawit Sampoerna Agro (SGRO) Naik 8% di Kuartal I 2024 SGRO memperkirakan harga CPO akan tetap berada pada level yang cukup baik sepanjang tahun 2024. Hal ini didorong oleh beberapa faktor. Pertama, perlambatan pertumbuhan produksi minyak nabati seperti minyak bunga matahari, minyak rapeseed, dan minyak kelapa sawit. Kedua, implementasi penuh program B35 pada tahun 2024 yang diperkirakan akan meningkatkan permintaan domestik CPO. Ketiga, ketegangan geopolitik yang menyebabkan kenaikan harga minyak bumi. Namun, Stefanus belum menyebutkan harga rata-rata jual (ASP) CPO SGRO pada kuartal II 2024.
"Pada kuartal II 2024 ini, kami memperkirakan ASP SGRO akan lebih baik dibandingkan dengan kuartal I 2024," tambahnya. Menghadapi sejumlah ketidakpastian tersebut, SGRO telah merumuskan beberapa strategi untuk meningkatkan kinerja operasional dan mempertahankan performa perusahaan. Strategi tersebut antara lain adalah meningkatkan produktivitas perusahaan melalui kegiatan intensifikasi, seperti mekanisasi, sistem manajemen air, peningkatan infrastruktur, dan digitalisasi untuk meningkatkan pemantauan, serta efektivitas produksi dan efisiensi kerja di kebun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .