JAKARTA. Suplai yang minim membuat pasokan ekspor kopi PT Indokom Citra Persada pada kuartal I 2012 merosot hingga 50%. Mundurnya musim panen di beberapa sentra produksi dalam negeri juga membuat harga jual kopi mengalami peningkatan. Saimi Saleh, Presiden Direktur Indokom mengatakan, suplai kopi dari sentra produksi kopi periode Januari-Maret tahun ini hanya sebanyak 4.000 ton, turun 50% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 8.000 ton. "Suplai turun karena mundurnya masa panen yang diperkirakan jatuh pada Juni nanti," katanya, Senin (2/4). Berkurangnya suplai tentu membuat harga kopi terkerek naik. Saimi mencontohkan, harga kopi jenis arabika ekspor saat ini mencapai US$ 6,5 per kilogram (kg), lebih tinggi 30% dibandingkan harga normalnya, US$ 5 per kg. Sementara jenis robusta berada di kisaran US$ 2,4 per kg, naik 20% dibandingkan harga normal sebesar US$ 2 per kg.
Produksi seret, Indokom kekurangan pasokan kopi
JAKARTA. Suplai yang minim membuat pasokan ekspor kopi PT Indokom Citra Persada pada kuartal I 2012 merosot hingga 50%. Mundurnya musim panen di beberapa sentra produksi dalam negeri juga membuat harga jual kopi mengalami peningkatan. Saimi Saleh, Presiden Direktur Indokom mengatakan, suplai kopi dari sentra produksi kopi periode Januari-Maret tahun ini hanya sebanyak 4.000 ton, turun 50% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 8.000 ton. "Suplai turun karena mundurnya masa panen yang diperkirakan jatuh pada Juni nanti," katanya, Senin (2/4). Berkurangnya suplai tentu membuat harga kopi terkerek naik. Saimi mencontohkan, harga kopi jenis arabika ekspor saat ini mencapai US$ 6,5 per kilogram (kg), lebih tinggi 30% dibandingkan harga normalnya, US$ 5 per kg. Sementara jenis robusta berada di kisaran US$ 2,4 per kg, naik 20% dibandingkan harga normal sebesar US$ 2 per kg.