Produksi susu nasional terus menyusut



JAKARTA. Kebijakan pemerintah yang tidak melindungi peternak sapi perah dituding telah membuat industri penghasil susu dalam negeri mengalami kemunduran. Jika sebelum reformasi, industri susu dalam negeri dapat memenuhi sebesar 30% kebutuhan nasional, kini semakin merosot menjadi tersisa 20%.

Ketua Asosiasi Peternak Sapi Perah Indonesia (APSPI) Agus Warsito mengatakan, produksi susu tahun 2015 sebesar 805.000 ton. Produksi tersebut lebih rendah dari produksi 16,5% tahun 2012 sebesar 960.000 ton.

Penurunan produksi susu terjadi seiring menyusutnya populasi sapi perah rakyat dariĀ 611.940 ekor pada 2012 menjadi hanya 525.171 ekor pada tahun 2015.


"Rata-rata impor susu untuk kebutuhan nasional sepanjang tahun sebesar 3 juta ton," ujar Agus, Selasa (8/11).

Menurut Agus, berdasarkan data yang diperoleh APSPI, ada sebanyak 94 importir susu yang rutin mengimpor susu dari Australia dan Selandia Baru. Mayoritas importir susu ini bukanlah industri olahan, melainkan hanya murni sebagai importir yang menjual lagi ke Indonesia.

"Setahu kami dari jumlah itu hanya ada enam impotir yang merupakan industri pengolah susu," imbuh Agus.

Perusahaan tersebut antara lain, PT Nestle Indonesia, PT Frisian Flag Indonesia (FFI), PT Australia Indonesian Milk Industries (Indomilk), PT Sarihusada Generasi Mahardhika, PT Ultrajaya Milk Industry Tbk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini