Produksi TBS Pinago Utama (PNGO) Naik Tapi CPO Turun di 2023, Ini Sebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perkebunan kelapa sawit dan karet, Pinago Utama (PNGO) melaporkan kenaikan produksi Tandan Buah Segar (TBS) sepanjang tahun 2023.

"Selama Tahun 2023 Perseroan membukukan kenaikan Produksi TBS Inti naik sebesar 17.354 ton atau 11% dari 162.559 ton di 2022 menjadi 179.913 ton di 2023," ungkap manajemen dalam keterangan tertulis, Jumat (7/6)

Sayangnya, total TBS olah sedikit menurun dari 444.054 ton di 2022 menjadi 438.424 ton di 2023, hal ini disebabkan oleh pembelian TBS pihak ketiga yang menurun, hal ini juga berpengaruh pada penurunan produksi CPO.


"Produksi CPO turun 1% dari 100.914 ton di 2022 menjadi 99.766 Ton di 2023 yang disebabkan turunnya TBS olah, begitu juga dengan poduksi Kernel menurun sedikit dari 20.749 ton di 2022 menjadi 19.947 ton di 2023," ungkap manajemen.

Baca Juga: Pinago Utama (PNGO) Bagi Dividen Rp 122 Per Saham dari Laba Tahun 2023

Meski begitu, dari sektor karet, perseroan berhasil membukukan kenaikan produksi Crumb Rubber sebesar 17% atau 4.644 ton yaitu dari 27.198 ton di 2022 menjadi 31.841 ton di 2023.

Sedangkan Produksi Ribbed Smoked Sheet (RSS) menurun 16% dari 1.570 ton di 2022 menjadi 1.320 ton di 2023. Turunnya produksi RSS dikarenakan turunnya produksi kebun karet sebesar 10% dari 2.485 ton menjadi 2.234 ton di 2023. 

Secara keseluruhan PNGO membukukan kenaikan Laba bersih tahun berjalan sebesar 11% dari Rp 173,3 miliar di tahun 2022 menjadi 191,6 miliar di tahun 2023.

"Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan perubahan nilai wajar aset biologis, penurunan beban keuangan, kenaikan laba selisih kurs," jelas perseroan.

Sebagai info tambahan, luas areal tanam perseroan pada tahun 2023 adalah 17.987 hektare (ha), dengan areal tanaman sawit seluas 13.834 Ha dan karet 3.890 Ha serta 263 Ha untuk tanaman lainnya.

Baca Juga: Pendapatan Pinago Utama (PNGO) Capai Rp 591,3 Miliar di Kuartal I-2023

Sementara berdasarkan catatan Kontan di tahun ini, PNGO akan mengembangkan lahan sawit seluas 4.943 hektare, melalui anak usaha mereka, PT Musi Andalan Sumatera seluas 1.953 ha dan PT Sriwijaya Nusantara Sejahtera seluas 2.990 ha. 

Pembangunan lahan ini rencananya akan rampung dan beroperasi komersil di tahun 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi