KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2023, PT Triputra Agro Persada Tbk (
TAPG) mencatatkan produksi minyak kelapa sawit alias
crude palm oil (CPO) sebesar 975.000 ton. TAPG juga mencatatkan produksi tandan buah segar (TBS) sekitar 3,05 juta ton. Raihan tersebut telah termasuk akumulasi dari perusahaan asosiasi. Corporate Secretary Triputra Agro Persada, Joni Tjeng, mengatakan, angka tersebut turun 5% jika dibandingkan produksi TAPG pada tahun 2022.
Baca Juga: Anak Usaha Triputra Agro (TAPG) Lakukan Transaksi Afiliasi Peningkatan Modal “Penurunan produksi ini dikarenakan tanaman yang memasuki
seasonal cyclical setelah lonjakan produksi di tahun 2022,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (3/1). Pada Tahun 2024, TAPG menyiapkan modal belanja alias
capital expenditure (capex) sebesar Rp 669 miliar.
Sebesar 12% dari capex di tahun 2024 akan digunakan untuk tanaman. Lalu, sebesar 69% untuk infrastruktur, bangunan, kendaraan, dan instalasi-peralatan. “Sebesar 11% sisanya untuk Mill dan 8% sisanya untuk kebutuhan lain-lain,” tuturnya.
Baca Juga: Ini Luas Lahan Kelapa Sawit dan Karet yang Dimiliki Triputra Agro (TAPG) Joni mengungkapkan, Perseroan memperkirakan akan ada pertumbuhan produksi
single digit pada tahun 2024, karena masih ada efek dari El Nino di tahun 2023. “Untuk harga CPO, perseroan masih memperkirakan bisa berada di kisaran
current level,” ungkapnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli