JAKARTA. Musim hujan dan angin barat yang melanda sebagian wilayah Indonesia berdampak pada kinerja produksi perkebunan teh dalam negeri. PT pagilaran contohnya, triwulan pertama tahun ini, produksinya hanya mencapai 80%-95% dari target produksi. Rachmad Gunadi, Direktur Utama PT Pagilaran bilang, turunnya produksi teh triwulan pertama ini karena sebagian lahan perkebunan berada di lahan terbuka. "Perkebunan teh yang paling terkena dampaknya (penurunan produksi) adalah yang berada di lereng-lereng perbukitan," kata Rachmad (27/3). Pagilaran terpaksa menerima kenyataan tak bisa mencapai target produksi sebesar 2.400 ton. Namun begitu, Rachmad optimistis pada bulan Mei mendatang, produktifitas teh akan mengalami kenaikan. "Bulan Mei curah hujan sudah sedikit," kata Rachmad.
Produksi teh Pagilaran tak capai target
JAKARTA. Musim hujan dan angin barat yang melanda sebagian wilayah Indonesia berdampak pada kinerja produksi perkebunan teh dalam negeri. PT pagilaran contohnya, triwulan pertama tahun ini, produksinya hanya mencapai 80%-95% dari target produksi. Rachmad Gunadi, Direktur Utama PT Pagilaran bilang, turunnya produksi teh triwulan pertama ini karena sebagian lahan perkebunan berada di lahan terbuka. "Perkebunan teh yang paling terkena dampaknya (penurunan produksi) adalah yang berada di lereng-lereng perbukitan," kata Rachmad (27/3). Pagilaran terpaksa menerima kenyataan tak bisa mencapai target produksi sebesar 2.400 ton. Namun begitu, Rachmad optimistis pada bulan Mei mendatang, produktifitas teh akan mengalami kenaikan. "Bulan Mei curah hujan sudah sedikit," kata Rachmad.