KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu perkebunan milik negara yang terletak di Jawa Barat, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII hingga Agustus tahun ini berhasil meningkatkan produksi teh sebesar 10% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pasalnya, pada Agustus 2017, produksi teh PTPN VIII meningkat menjadi 23,340 ton teh kering, dibandingkan produksi tahun sebelumnya yakni 21,297 ton teh kering. Gunara, Direktur Manajemen Aset PTPN VIII mengungkap, kenaikan ini disebabkan pemeliharaan tanaman, pemupukan yang tepat.
"Pemerliharaan tanaman dilakukan lebih intensif, pemupukan sesuai dengan rekomendasi Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung dan pemetikan yang imeut artinya semua pucuk terpetik," jelas Gunara, beberapa lalu. Meski masih mengalami kenaikan, namun musim kemarau yang sedang dialami Indonesia saat ini pun turut mempengaruhi produksi teh PTPN VIII. "Awal memang produksinya bagus, karena kemarau ini produksinya memang berkurang. Tetapi secara kumulatif masih meningkat dibandingkan tahun lalu. Sama seperti komoditas pertanian lain, tanaman teh pun mengalami defisit air," tambah Gunara. Beberapa tahun terakhir komoditas teh mengalami penurunan harga di pasar internasional. Sebelumnya, Ketua Umum Dewan Teh Indonesia, Rachmat Badruddin mengungkap penurunan harga teh ini diakibatkan pasokan teh dunia yang berlebih. Gunara pun tidak menampik bila penurunan harga ini berdampak pada kinerja PTPN VIII. Menurutnya, hal tersebut dikarenakan 35% pendapatan total PTPN VIII berasal dari komoditas teh. Meski begitu dia tidak menyebutkan jumlah penurunan pendapatan yang disebabkan penurunan harga teh ini. Ke depannya, PTPN VIII akan terus berupaya untuk meningkatkan produksi kebun teh mereka. Gunara menyebutkan, hingga akhir tahun PTPN VIII berupaya meningkatkan produksi hingga setara atau lebih dari 10%.
Untuk mencapai tersebut, selain tetap menjalankan upaya sudah mereka lakukan, PTPN akan melakukan berbagai upaya lain seperti melakukan perbaikan, serta mengendalikan hama dan gulma. "Strategi untuk meningkatkan produksi PTPN VIII adalah melakukan pangkasan recovery, pengendalian hama dan penyakit secara terpadu, pengendalian gulma secara intensif, pemupukan sesuai rekomendasi PPTK Gambung dan pemetikan yang imeut," terangnya. Sampai saat ini PTPN VIII masih fokus memproduksi teh. Namun, perkebunan ini juga sedang berupaya memproduksi kopi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto