JAKARTA. Meski harga bahan baku cenderung stabil, industri hulu tekstil belum bisa bernapas lega. Pasalnya permintaan tekstil dan produk tekstil (TPT) tidak meningkat signifikan tahun ini. Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APsyFI) Redma Gita Wiraswasta mengatakan, tahun lalu, harga purified terephthalic acid (PTA) sempat melonjak diatas US$ 1.000 per ton. Saat ini, harga PTA stabil di angka US$ 900 per ton. "Tapi mahal atau tidak, tergantung harga produk akhirnya. Kalau jatuh maka harga PTA yang semakin tinggi akan terasa memberatkan," kata Redma kepada KONTAN (18/6). PTA banyak digunakan untuk membuat produk-produk tekstil seperti poliesterdan polietilena terephthalate (PET). Produk turunan PTA inilah sebagai bahan baku pembuatan benang dan serat fiber industri tekstil.
Produksi tekstil Indonesia masih stagnan
JAKARTA. Meski harga bahan baku cenderung stabil, industri hulu tekstil belum bisa bernapas lega. Pasalnya permintaan tekstil dan produk tekstil (TPT) tidak meningkat signifikan tahun ini. Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APsyFI) Redma Gita Wiraswasta mengatakan, tahun lalu, harga purified terephthalic acid (PTA) sempat melonjak diatas US$ 1.000 per ton. Saat ini, harga PTA stabil di angka US$ 900 per ton. "Tapi mahal atau tidak, tergantung harga produk akhirnya. Kalau jatuh maka harga PTA yang semakin tinggi akan terasa memberatkan," kata Redma kepada KONTAN (18/6). PTA banyak digunakan untuk membuat produk-produk tekstil seperti poliesterdan polietilena terephthalate (PET). Produk turunan PTA inilah sebagai bahan baku pembuatan benang dan serat fiber industri tekstil.