JAKARTA. Tembakau adalah salah satu komoditas strategis tanah air, di samping sawit. Nah, tahun 2017 diprediksi sebagai tahun kebangkitan dunia pertembakauan tanah air. Tahun lalu, La Nina menyebabkan produksi tembakau merosot drastis. "Produksi tembakau tahun lalu jelas tidak memenuhi target, hanya sekitar 100.000 ton," terang Abdus Setiawan, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI). Ia mengatakan, jika tahun ini iklim mendukung dan cuaca ekstrim sudah berakhir, produksi tembakau dapat kembali normal, bahkan meningkat. Abdus mengaku optimistis pada produksi tembakau tahun 2017 ini. Ia memprediksi produksi tembakau nasional 2017 dikisaran 180.000 ton bahkan 200.000 ton. "Prediksi sementara cuaca bakal normal. Jika cuaca baik dan mendukung, produksi bisa meningkat 10% dari produksi normal. Kami masih harus menunggu kabar lebih pasti dari BMKG," ujarnya.
Produksi tembakau 2017 diprediksi naik, jika...
JAKARTA. Tembakau adalah salah satu komoditas strategis tanah air, di samping sawit. Nah, tahun 2017 diprediksi sebagai tahun kebangkitan dunia pertembakauan tanah air. Tahun lalu, La Nina menyebabkan produksi tembakau merosot drastis. "Produksi tembakau tahun lalu jelas tidak memenuhi target, hanya sekitar 100.000 ton," terang Abdus Setiawan, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI). Ia mengatakan, jika tahun ini iklim mendukung dan cuaca ekstrim sudah berakhir, produksi tembakau dapat kembali normal, bahkan meningkat. Abdus mengaku optimistis pada produksi tembakau tahun 2017 ini. Ia memprediksi produksi tembakau nasional 2017 dikisaran 180.000 ton bahkan 200.000 ton. "Prediksi sementara cuaca bakal normal. Jika cuaca baik dan mendukung, produksi bisa meningkat 10% dari produksi normal. Kami masih harus menunggu kabar lebih pasti dari BMKG," ujarnya.