JAKARTA. Perubahan kebijakan ekspor tampaknya turut mempengaruhi volume produksi komoditas mineral logam. Hingga akhir Desember 2014, produksi timah hanya mencapai 71.151 ton atau turun 19,1% dibandingkan dengan produksi tahun sebelumnya sebanyak 88.000 ton. Jabin Sufianto, Ketua Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI) mengatakan, rendahnya produksi tersebut lantaran sepanjang tahun ini seluruh produksi timah batangan harus melalui bursa berjangka. "Bahkan, setelah pemberlakuan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 44 Tahun 2014 tentang Ketentuan Ekspor Timah, jenis produknya makin ketat, sehingga wajar produksinya turun," kata dia kepada KONTAN, Selasa (6/1).
Produksi timah di 2014 turun menjadi 71.151 ton
JAKARTA. Perubahan kebijakan ekspor tampaknya turut mempengaruhi volume produksi komoditas mineral logam. Hingga akhir Desember 2014, produksi timah hanya mencapai 71.151 ton atau turun 19,1% dibandingkan dengan produksi tahun sebelumnya sebanyak 88.000 ton. Jabin Sufianto, Ketua Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI) mengatakan, rendahnya produksi tersebut lantaran sepanjang tahun ini seluruh produksi timah batangan harus melalui bursa berjangka. "Bahkan, setelah pemberlakuan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 44 Tahun 2014 tentang Ketentuan Ekspor Timah, jenis produknya makin ketat, sehingga wajar produksinya turun," kata dia kepada KONTAN, Selasa (6/1).