KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) masih melemah sepanjang kuartal satu lalu. Per akhir Maret, harga CPO kontrak pengiriman Juni 2018 di Malaysia Derivatives Exchange ditutup di RM 2.425 per metrik ton. Angka ini turun 3,85% ketimbang harga CPO di akhir 2017 yang sebesar RM 2.522 per metrik ton. Analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono menuturkan, banjir produksi di Indonesia dan Malaysia berhasil menghadang laju harga CPO. Padahal, harga CPO sempat mencapai level tertinggi sejak 2016 setelah produksi menipis akibat efek badai El Nino. Direktur Garuda Berjangka Ibrahim menambahkan, tekanan pada harga CPO semakin dahsyat saat Uni Eropa menolak produk CPO dari Indonesia dan Malaysia. "Dampak penolakan Uni Eropa secara spekulasi cukup luar biasa berpengaruh, sehingga harga CPO terus turun," kata dia, Kamis (5/4).
Produksi tinggi, harga CPO terkoreksi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) masih melemah sepanjang kuartal satu lalu. Per akhir Maret, harga CPO kontrak pengiriman Juni 2018 di Malaysia Derivatives Exchange ditutup di RM 2.425 per metrik ton. Angka ini turun 3,85% ketimbang harga CPO di akhir 2017 yang sebesar RM 2.522 per metrik ton. Analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono menuturkan, banjir produksi di Indonesia dan Malaysia berhasil menghadang laju harga CPO. Padahal, harga CPO sempat mencapai level tertinggi sejak 2016 setelah produksi menipis akibat efek badai El Nino. Direktur Garuda Berjangka Ibrahim menambahkan, tekanan pada harga CPO semakin dahsyat saat Uni Eropa menolak produk CPO dari Indonesia dan Malaysia. "Dampak penolakan Uni Eropa secara spekulasi cukup luar biasa berpengaruh, sehingga harga CPO terus turun," kata dia, Kamis (5/4).