JAKARTA. Harga minyak sawit (CPO) mengakhiri penurunan yang sudah terjadi empat hari terakhir. Spekulasi bahwa penurunan produksi di Malaysia akan memangkas stok mendorong harga. Investor mulai membalik posisi.Hari ini (9/1), harga kontrak pengiriman CPO untuk pengiriman Maret naik 0,7% ke ke RM 2.407 (US$ 791) per metrik ton di bursa berjangka Malaysia.Selama empat hari sebelumnya, harga PCO sudah tergerus 4,4% ke harga penutupan terendah dalam dua pekan.Harga CPO berpotensi membaik karena dari sekarang sampai April, produksi CPO di Asia Tenggara akan berkurang akibat musim hujan. Hujan lebat di Malaysia berisiko memundurkan masa panen, menurut laporan Oil World, kemarin (8/1).Lembaga riset dari Hamburg itu memprediksi harga kontrak CPO yang terdampar di titik terendah tiga tahunnya bulan lalu itu kemungkinan sudah mencapai dasar. Sebab, cadangan CPO akan menyusut."Produksi berada dalam periode penurunan saat ini. Namun masih ada ketidakpastian seputar permintaan," kata Donny Khor, Associate Director futures and options OSK Investment Bank Bhd. di Kuala Lumpur. Menurut survei analis Bloomberg, stok CPO di Malaysia mencapai 2,53 juta ton di Desember, mendekati rekor terbanyak sebulan lalu di 2,56 juta ton. Data resmi cadangan CPO akan dirilis besok.Trader kemungkinan akan membalikkan posisi atas penurunan harga. Khow memprediksi CPO akan diperdagangkan antara RM 2.350-RM 2.500 dalam jangka pendek.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Produksi turun karena hujan, harga CPO membaik
JAKARTA. Harga minyak sawit (CPO) mengakhiri penurunan yang sudah terjadi empat hari terakhir. Spekulasi bahwa penurunan produksi di Malaysia akan memangkas stok mendorong harga. Investor mulai membalik posisi.Hari ini (9/1), harga kontrak pengiriman CPO untuk pengiriman Maret naik 0,7% ke ke RM 2.407 (US$ 791) per metrik ton di bursa berjangka Malaysia.Selama empat hari sebelumnya, harga PCO sudah tergerus 4,4% ke harga penutupan terendah dalam dua pekan.Harga CPO berpotensi membaik karena dari sekarang sampai April, produksi CPO di Asia Tenggara akan berkurang akibat musim hujan. Hujan lebat di Malaysia berisiko memundurkan masa panen, menurut laporan Oil World, kemarin (8/1).Lembaga riset dari Hamburg itu memprediksi harga kontrak CPO yang terdampar di titik terendah tiga tahunnya bulan lalu itu kemungkinan sudah mencapai dasar. Sebab, cadangan CPO akan menyusut."Produksi berada dalam periode penurunan saat ini. Namun masih ada ketidakpastian seputar permintaan," kata Donny Khor, Associate Director futures and options OSK Investment Bank Bhd. di Kuala Lumpur. Menurut survei analis Bloomberg, stok CPO di Malaysia mencapai 2,53 juta ton di Desember, mendekati rekor terbanyak sebulan lalu di 2,56 juta ton. Data resmi cadangan CPO akan dirilis besok.Trader kemungkinan akan membalikkan posisi atas penurunan harga. Khow memprediksi CPO akan diperdagangkan antara RM 2.350-RM 2.500 dalam jangka pendek.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News