Produksi turun, SKK Migas minta KKKS komitmen pada rencana kerja



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Tugas Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) meminta para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) memiliki komitmen dalam melaksanakan rencana kerja demi mengoptimalkan produksi.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menilai, saat ini industri hulu migas tengah memasuki periode laju penurunan produksi. "Jika tidak ada langkah apa-apa, natural decline mencapai 20% sehingga perlu optimasi produksi sumur eksisting," jelas Dwi, Rabu (4/9).

Baca Juga: Menteri ESDM Ignasius Jonan minta Pertamina gencarkan eksplorasi


Masih menurut Dwi, selain komitmen pada rencana kerja, setiap KKKS harus mampu mengatur budget dalam kegiatan produksi. Dwi sendiri masih cukup optimsitis dengan potensi hulu migas tanah air. Hal ini berangkat dari potensi 128 cekungan yang ada di tanah air. Sejauh ini baru 54 cekungan yang dieksplorasi. "Dari 54 itu, baru 18 yang produksi. Berangkat dari temuan tersebut, SKK migas menilai masih ada potensi ke depannya dalam perkembangan industri migas.

SKK Migas berencana mendorong efisiensi demi iklim investasi yang lebih baik. "Setiap global investor punya portfolio dalam investasi dan diarahkan ke tempat yang punya profitabilitas, akan ada sinergi antara para kontraktor. "Kita selalu bicara sinergi antara kontraktor, investor di area sekitar, pembentukan cluster ini mengharuskan adanya kerjasama," jelas Dwi.

Baca Juga: Kemenkeu yakin target lifting minyak terpenuhi untuk menjaga penerimaan di 2020

SKK Migas merencanakan pengelompokan tujuh klaster yang didasarkan pada letak tiap blok yang berdekatan. Nantinya, klaster dimungkinkan untuk melakukan pengadaan alat secara bersama-sama demi meringankan biaya.

Dwi mekankan pula pentingnya kontrak jangka panjang demi menunjang kepastian investasi. "Memang tidak seperti membalikkan telapak tangan, mereka butuh kepercayaan dan ini harus pelan-pelan," ujar Dwi.

Perubahan demi mendorong industri hulu migas, kata Dwi, tidak berbatas pada regulasi semata. Ia menambahkan, SKK Migas siap melakukan perubahan pada lembaganya jika dirasa ada anggota yang tidak sejalan atau menghambat kinerja. "Kita punya komitmen, masih punya lima area kerja, kalau memang tidak bagus ya ditaruh di daerah," sebut Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat