KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan bahwa industri susu di Tanah Air masih dihadapkan oleh berbagai kendala. Salah satunya berkaitan dengan produktivitas peternakan sapi perah di Indonesia yang masih rendah. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat konsumsi susu per kapita di Indonesia baru mencapai 16,27 kg per kapita per tahun, atau di bawah rata-rata negara-negara di Asia Tenggara. Sementara itu, pada tahun 2022, kebutuhan susu mencapai 4,4 juta ton, namun produksi susu segar kita baru mencapai 968.980 ton. “Saat ini, kondisi persusuan nasional membutuhkan perhatian. Sebab, susu adalah sumber nutrisi seimbang yang dibutuhkan oleh tubuh manusia,” ungkap Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, dalam siaran pers, Sabut (8/7).
Produktivitas Industri Sapi Perah di Indonesia Masih Rendah, Ini Sebabnya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan bahwa industri susu di Tanah Air masih dihadapkan oleh berbagai kendala. Salah satunya berkaitan dengan produktivitas peternakan sapi perah di Indonesia yang masih rendah. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat konsumsi susu per kapita di Indonesia baru mencapai 16,27 kg per kapita per tahun, atau di bawah rata-rata negara-negara di Asia Tenggara. Sementara itu, pada tahun 2022, kebutuhan susu mencapai 4,4 juta ton, namun produksi susu segar kita baru mencapai 968.980 ton. “Saat ini, kondisi persusuan nasional membutuhkan perhatian. Sebab, susu adalah sumber nutrisi seimbang yang dibutuhkan oleh tubuh manusia,” ungkap Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, dalam siaran pers, Sabut (8/7).