KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga jagung yang makin tinggi menjadi indikasi adanya masalah dalam sisi produksi. Bila ditarik, salah satu penyebabnya adalah pengadaan benih jagung yang hasil produksinya tidak sesuai janji. Tony J. Kristianto Ketua Dewan Jagung Nasional menyampaikan pengadaan benih jagung yang diberikan pemerintah merupakan kualitas rendah dan dalam jumlah massif. "Sehingga benih bagus tersingkir dari pasar sehingga produsen benih bagus mengurangi produksi," kata Tony, Rabu (10/10). Apalagi, benih yang dibagikan pemerintah disebut bisa menghasilkan panen sebesar 8 ton per hektar, namun kenyataannya bila menghasilkan 3 ton per ha sudah disyukuri oleh petani. Kemudian pembagian benih adalah 15 kg per ha, padahal menurut Tony sebaiknya adalah 17 kg per ha.
Produktivitas jagung rendah pengaruhi pasokan dan harga
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga jagung yang makin tinggi menjadi indikasi adanya masalah dalam sisi produksi. Bila ditarik, salah satu penyebabnya adalah pengadaan benih jagung yang hasil produksinya tidak sesuai janji. Tony J. Kristianto Ketua Dewan Jagung Nasional menyampaikan pengadaan benih jagung yang diberikan pemerintah merupakan kualitas rendah dan dalam jumlah massif. "Sehingga benih bagus tersingkir dari pasar sehingga produsen benih bagus mengurangi produksi," kata Tony, Rabu (10/10). Apalagi, benih yang dibagikan pemerintah disebut bisa menghasilkan panen sebesar 8 ton per hektar, namun kenyataannya bila menghasilkan 3 ton per ha sudah disyukuri oleh petani. Kemudian pembagian benih adalah 15 kg per ha, padahal menurut Tony sebaiknya adalah 17 kg per ha.