KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rendahnya produktivitas nasional menjadi tantangan serius bagi daya saing industri Indonesia. Per Februari 2025, jumlah pengangguran tercatat sebesar 7,28 juta orang, sementara indeks produktivitas nasional hanya mencapai 74,4, lebih rendah dari rata-rata ASEAN sebesar 78,2 dan tertinggal dari Filipina 86,3, Singapura 82,7, Thailand 80,1, dan Vietnam 80,0. Rendahnya produktivitas ini diperburuk oleh meningkatnya biaya tenaga kerja, yang menyebabkan lemahnya daya saing produk Indonesia di pasar regional dan global. Dalam konteks ini, efisiensi menjadi keniscayaan, bukan semata pemangkasan biaya, tetapi optimalisasi sumber daya melalui inovasi dan perbaikan berkelanjutan (continuous improvement). Dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, Indonesia membutuhkan strategi peningkatan produktivitas secara menyeluruh mulai dari perbaikan teknologi, sistem kerja, budaya organisasi, hingga pola pikir karyawan.
Produktivitas Nasional Rendah, Daya Saing Industri Tertekan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rendahnya produktivitas nasional menjadi tantangan serius bagi daya saing industri Indonesia. Per Februari 2025, jumlah pengangguran tercatat sebesar 7,28 juta orang, sementara indeks produktivitas nasional hanya mencapai 74,4, lebih rendah dari rata-rata ASEAN sebesar 78,2 dan tertinggal dari Filipina 86,3, Singapura 82,7, Thailand 80,1, dan Vietnam 80,0. Rendahnya produktivitas ini diperburuk oleh meningkatnya biaya tenaga kerja, yang menyebabkan lemahnya daya saing produk Indonesia di pasar regional dan global. Dalam konteks ini, efisiensi menjadi keniscayaan, bukan semata pemangkasan biaya, tetapi optimalisasi sumber daya melalui inovasi dan perbaikan berkelanjutan (continuous improvement). Dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, Indonesia membutuhkan strategi peningkatan produktivitas secara menyeluruh mulai dari perbaikan teknologi, sistem kerja, budaya organisasi, hingga pola pikir karyawan.
TAG: