JAKARTA. Penjualan Baja masih kurang kompetitif akibat harga gas industri yang mahal. Padahal, industri baja kini kian menjerit melihat harga baja dunia yang masij anjlok. Direktur Utama PT Krakatau Steel Sukandar mengatakan, harga gas yang masih tinggi membuat produsen baja dalam negeri sulit bersaing dengan baja luar negeri. Padahal, separuh dari produksi baja pasti diekspor ke luar. "Bagaimana mau bersaing, harga gas di luar negeri bisa US$ 5 per MMBTU. Sedangkan kita masih US$ 9 per MMBTU," kata Sukandar. Karena itu, dengan peralihan penggunaan energi menggunakan batu bara ini dapat menjadi solusi agar harga baja dapat bersaing ditengah lesunya harga baja dunia.
Produsen baja keluhkan mahalnya harga gas industri
JAKARTA. Penjualan Baja masih kurang kompetitif akibat harga gas industri yang mahal. Padahal, industri baja kini kian menjerit melihat harga baja dunia yang masij anjlok. Direktur Utama PT Krakatau Steel Sukandar mengatakan, harga gas yang masih tinggi membuat produsen baja dalam negeri sulit bersaing dengan baja luar negeri. Padahal, separuh dari produksi baja pasti diekspor ke luar. "Bagaimana mau bersaing, harga gas di luar negeri bisa US$ 5 per MMBTU. Sedangkan kita masih US$ 9 per MMBTU," kata Sukandar. Karena itu, dengan peralihan penggunaan energi menggunakan batu bara ini dapat menjadi solusi agar harga baja dapat bersaing ditengah lesunya harga baja dunia.