KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama enam bulan terakhir Harga Batubara Acuan (HBA) kembali melanjutkan tren penurunan. Pada Desember 2018 HBA ditentukan sebesar US$ 92,51 per ton turun 5,51% dibandingkan HBA bulan November yang ada di angka US$ 97,90 per ton. Dalam mengantisipasi tren penurunan harga batubara, produsen batubara terus melakukan efisiensi. Selain itu, mereka juga menggenjot produksi batubara kalori tinggi lantaran harga batubara ini memiliki lebih stabil dan harga yang lebih tinggi. Salah satunya PT Bukit Asam Tbk, emiten berkode saham PTBA ini menargetkan produksi batubara
high calorie value (cv) atawa kalori tinggi sebesar 5 juta ton untuk 2019.
Sekretaris PTBA, Suherman mengatakan sebelumnya produksi batubara kalori tinggi ini sempat tak berproduksi pada 2017 hingga awal 2018. "Tahun depan kita produksi lagi untuk batubara berkalori tinggi," ungkapnya pada Kontan.co.id, Kamis (20/12). Sekarang ini, sambung Suherman, PTBA sedang dalam proses kontak penjualan ke pasar ekspor yaitu Jepang. "Untuk pasar
high cv ada Jepang, negara lain juga ada seperti Taiwan dan Filipina," ujarnya. PTBA sudah memegang kontak jual beli batubara
high cv ke pasar Taiwan dan Filipina. Pada tahun depan produksi batubara
high cv milik PTBA ditargetkan mencapai 5 juta ton. Sementara untuk tahun ini PTBA membidik produksi batubara kalori tinggi sebesar 1 juta ton. Hingga September produksinya sudah mencapai 500.000 ton dari total 24 juta ton produksi batubara. Batubara ini memiliki kalori sekitar 6.100 hingga 6.700 kcal/kg. Dileep Srivastava, Direktur PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengungkapkan, pada tahun depan sebesar 45% dari total produksi BUMI merupakan batubara berkalori tinggi. "Kami berharap Arutmin dapat memproduksi batubara berkalori tinggi sebesar 5 juta ton pada tahun ini, untuk tahun depan sekitar 8 sampai 9 juta ton, Kaltim Prima Coal juga memproduksi batubara kalori tinggi," tuturnya pada Kontan.co.id. Dileep bilang, harga rata-rata untuk batubara yang memiliki kalori sekitar 6322 kcal/kg sekitar US$ 104 per ton. PT Golden Energy Mines (GEMS) bakal meningkatkan produksi batubara yang berkalori 4.800-5.000 kcal/kg. Asal tahu saja, pada tahun ini GEMS menargetkan produksi sebesar 24,8 juta ton, 2,5 juta ton batubara tersebut berkalori 4.800-5.000 kcal/kg sisanya memiliki kalori 4.200 kcal/kg. Presiden Direktur GEMS, Bonifasius mengatakan untuk harga rata-rata batubara berkalori 4.200 kcal/kg sebesar US$ 30 per ton, sementara untuk harga rata-rata batubara berkalori 4.800-5.000 kcal/kg memiliki harga jual rata-rata lebih tinggi. "Tahun depan kita tingkatkan sekitar 20% untuk batubara kalori 4.800-5.000 kcal/kg," jelas Bonifasius.
Sementara itu, Direktur Keuangan PT ABM Investama, Adrian Erlangga mengaku penurunan tren harga jual batubara beberapa bulan terakhir menggerus margin perusahaan. Sebagai informasi, tambang di Aceh milik emiten berkode saham ABMM ini memproduksi batubara berkalori rendah yaitu 3.400 kcal/kg. Untuk itu, perusahaan ini tengah menumbuhkan kembali rencana akuisisi tambang batubara berkalori tinggi. ABMM mengincar tambang yang memiliki produksi batubara berkalori di atas 5.000 kcal/kg. "Kita lagi siapkan untuk akuisisi," pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto