JAKARTA. Produsen bahan bakar babati (BBN) yang berhimpun dalam Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) siap memenuhi pasokan biodiesel untuk kebutuhan sektor transportasi dan industri. Saat ini, kapasitas produksi terpasang BBN jenis biodiesel mencapai 4,2 juta kiloliter (kl) per tahun. Kesanggupan ini terkait dengan kebijakan pemerintah yang mewajibkan pemegang Izin Usaha Niaga Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti Pertamina, Petronas, Shell, Petronas atau AKR Corporindo untuk menggunakan campuran sebanyak 2% BBN ke dalam bahan bakar minyak (BBM) jenis solar yang mereka jual. Kewajiban yang mengacu pada Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 32 tahun 2008 ini mulai berlaku 1 Mei 2012 lalu. Dan mulai 1 Juali 2012 nanti, kewajiban itu akan diperluas untuk sektor industri pertambangan mineral dan batubara.
Produsen BBN siap pasok Industri
JAKARTA. Produsen bahan bakar babati (BBN) yang berhimpun dalam Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) siap memenuhi pasokan biodiesel untuk kebutuhan sektor transportasi dan industri. Saat ini, kapasitas produksi terpasang BBN jenis biodiesel mencapai 4,2 juta kiloliter (kl) per tahun. Kesanggupan ini terkait dengan kebijakan pemerintah yang mewajibkan pemegang Izin Usaha Niaga Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti Pertamina, Petronas, Shell, Petronas atau AKR Corporindo untuk menggunakan campuran sebanyak 2% BBN ke dalam bahan bakar minyak (BBM) jenis solar yang mereka jual. Kewajiban yang mengacu pada Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 32 tahun 2008 ini mulai berlaku 1 Mei 2012 lalu. Dan mulai 1 Juali 2012 nanti, kewajiban itu akan diperluas untuk sektor industri pertambangan mineral dan batubara.