Produsen biodisel sudah siap mempercepat penerapan B30 di Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerapan bauran bahan bakar biodiesel sebanyak 30% semakin mendekati kenyataan. Hal ini setelah produsen biodiesel menunjukkan kesiapannya untuk mewujudkan kebijakan pemerintah tersebut.

Ketua Umum Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) Master Parulian Tumanggor bilang, pihak Asprobi sebenarnya sudah siap menjalankan kebijakan B30 sejak Oktober kemarin.

“Jadi kalau B30 mulai diterapkan di pertengahan November, dari sisi produsen tidak ada masalah. Kami juga siap kalau B30 akhirnya diterapkan bulan Januari nanti,” ungkap dia kepada Kontan.co.id, hari ini.


Baca Juga: Pemerintah dorong percepatan penerapan B30

Ia menyebut, pihak produsen sudah siap untuk memproduksi sekitar 10 juta kiloliter bahan bakar B30 untuk memenuhi kebutuhan konsumsi tahun 2020 nanti. Bahkan, di awal tahun depan, uji coba untuk penerapan B40 dan B50 juga akan dilakukan.

Lebih lanjut, tantangan penerapan B30 saat ini lebih kepada pengaturan logistik saja. Hal tersebut juga menjadi kelemahan selama penerapan B20 sepanjang tahun ini.

Evaluasi pun telah dilakukan oleh pihak Asprobi. Tak ketinggalan, Asprobi juga telah menyiapkan langkah antisipasi yang coba diterapkan di sisa tahun ini. “Salah satunya dengan menggunakan tangki darat berkapasitas 50.000 kiloliter di samping penggunaan 2 floating storage yang sudah ada,” terang Parulian.

Baca Juga: Dukung peningkatkan produksi pangan, Wilmar Grup tawarkan pupuk unggulan

Di kesempatan berbeda, Direktur Keuangan Pertamina Pahala Mansury menyatakan, pihaknya juga telah siap memfasilitasi distribusi B30 dalam waktu dekat. Infrastruktur yang mendukung penerapan B30 pun telah disiapkan secara matang oleh Pertamina.

“Infrastruktur tentu sudah siap. Kalau diterapkan bulan Desember atau Januari nanti, insyaallah kami sudah siap,” kata dia ketika ditemui di Jakarta International Expo, Kamis (7/11).

Pahala berharap, penerapan B30 dapat membuat Indonesia tidak lagi mengimpor bahan bakar biodiesel di masa mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .