Produsen Chip AMD Cetak Perdapatan Tumbuh 16% Kuartal IV



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Produsen chip mengalami pukulan besar akibat penurunan permintaan personal computer (PC) tahun 2022. Namun, di tengah tekanan itu, masih ada pelaku industri yang berhasil mencatatkan kinerja positif, mematahkan prediksi para analis. 

Perusahaan chip asal Amerika Serikat (AS)., Advianced Micro Device Inco (AMD), membukukan pendapatan sebesar US$ 5,6 miliar pada kuartal IV 2022, tumbuh 16% secara year on year (YoY). Menurut data Refiniv, rata-rata analis sebelumnya memprediksi pendapatan perusahaan ininhanua US$ 5,5 miliar.

Pendapatan segmen data center AMD tumbuh 42% secara YoY menjadi US$ 1,7 miliar selama kuartal IV tahun lalu. Pertumbuhan ini mampu mengimbangi penurunan yang terjadi pada segmen klien yang mencakup PC sebesar 51% menjadi US$ 903 juta. 


Menurut data perusahaan riset IDC, pengiriman PC secara global tahun 2022 hanya mencapai 292,3 juta unit. Itu turun sebesar 16,5% dari tahun sebelumnya. 

Pendapatan dari segmen game, yang terdiri dari kartu grafis dan chip untuk game konsol, turun 7% secara YoY menjadi US$ 1,6 miliar. Namun, capaian ini lebih tinggi dari proyeksi analis sebelumnya, yakni US$ 1,5 miliar.

"Tahun 2022 merupakan tahun yang kuat bagi AMD karena kami mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan terbaik di kelasnya," kata CEO AMD, Lisa Su, seperti dilansir Yahoo Finance, Rabu (1/2).

Sementara pesaingnya, Intel Corp, melaporkan mengalami penurunan pendapatan 32% secara YoY pada kuartal IV 2022 akibat penurunan penjualan chip ke segemn PC dan server. Akibatnya, perusahaan ini mencatatkan kerugian bersih hingga US$ 664 juta pada periode tersebut.

Meskipun kinerja kuartal IV 2022 masih solid, AMD memprediksi pendapatan pada kuartal I 2023 akan mengalami penurunan sebesar 10%. Perusahaan ini hanya menargetkan pendapatan US$ 5,3 miliar pada periode ini, lebih rendah dari perkiraan Refinitiv sevesar US$ 5,47 miliar. 

Su mengatakan, pendapatan kuartal I diproyeksi turun karena permintaan PC diprediksi masih rendah. Baru pada kuartal II dan di semester II, pendapatan dari segmen PC diperkirakan mengalami pertumbuhan. 

Sementara Intel memperkirakan pendapatan kuartal I 2023 hanya US$ 3 miliar atau turun 40% secara YoY seiring perlambatan pertumbuhan bisnis data center.

Laporan pendapatan AMD dan Intel menunjukkan bahwa bisnis data center yang dulu berkembang pesat akan lebih menantang bagi semua produsen chip. 

Angelo Zino, Analisi CFRA Research menyakini bahwa bisnis AMD di segmen pasar PC dan game masih akan terus berlanjut tertekan. "Kami juga memperkirakan tingkat pendapatan di dua segmen ini akan turun pada paruh pertama tahun ini," kata dikutip Reuters, Rabu (1/2).

AMD sudah mulai melakukan melakukan under-shipping tahun lalu sebagai tanggapan atas permintaan prosesor yang anjlok.

Editor: Dina Hutauruk