JAKARTA. Tahun depan diprediksi menjadi tahun kebangkitan komoditas minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) nasional. Hal ini menyusul dengan perkiraan produksi CPO tahun 2017 yang mencapai 33 juta ton. Adapun ekspor diproyeksi bisa menembus 25 juta ton. Angka ini meningkat dari perkiraan produksi CPO tahun ini sekitar 30 juta ton dan ekspor yang hanya 22,5 juta ton. Selain perbaikan produksi tahun depan, optimisme kenaikan ekspor CPO tahun depan juga didorong dengan bakal tumbuhnya sejumlah pasar ekspor baru yang menjadi alternatif pasar ekspor yang selama ini sudah digarap. Fadhil Hasan, Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyebut, masa kelabu penurunan produksi kelapa sawit tahun ini segera berlalu dengan prospek yang lebih cerah tahun depan. "Kami optimistis, ekspor CPO bisa menembus 25 juta ton tahun depan," ujar Fadhil kepada KONTAN, Senin (28/11).
Produsen CPO memburu pasar baru
JAKARTA. Tahun depan diprediksi menjadi tahun kebangkitan komoditas minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) nasional. Hal ini menyusul dengan perkiraan produksi CPO tahun 2017 yang mencapai 33 juta ton. Adapun ekspor diproyeksi bisa menembus 25 juta ton. Angka ini meningkat dari perkiraan produksi CPO tahun ini sekitar 30 juta ton dan ekspor yang hanya 22,5 juta ton. Selain perbaikan produksi tahun depan, optimisme kenaikan ekspor CPO tahun depan juga didorong dengan bakal tumbuhnya sejumlah pasar ekspor baru yang menjadi alternatif pasar ekspor yang selama ini sudah digarap. Fadhil Hasan, Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyebut, masa kelabu penurunan produksi kelapa sawit tahun ini segera berlalu dengan prospek yang lebih cerah tahun depan. "Kami optimistis, ekspor CPO bisa menembus 25 juta ton tahun depan," ujar Fadhil kepada KONTAN, Senin (28/11).