Produsen elektronik optimis penjualan akan naik di tahun 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan properti, produk elektronik rumah tangga (home appliances) tak pernah sepi peminat. Alhasil para produsen pun mengejar kenaikan permintaan.

Andry Adi Utomo, National Sales Senior General Manager PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) menjelaskan pada kuartal I-2019, permintaan naik 20% dibanding periode sama tahun lalu. Alhasil, Sharp optimis tahun ini penjualan akan masih terus naik. "Tahun fiskal lalu penjualan kami sekitar Rp 9 triliun dan tahun fiskal 2020 nanti kami targetkan bisa capai Rp 11 triliun," kata Andry, Rabu (10/4).

Menjelang usianya ke 50, SEID mempersiapkan strategi untuk meningkatkan penjualannya tersebut. Salah satunya mempersiapkan program penjualan saat jelang lebaran, masa kemerdekaan Indonesia, Natal, Tahun baru dan juga imlek.


Portfolio produk pun juga ditambah. Tak hanya fokus di bisnis televisi, mesin cuci dan juga lemari es, Sharp juga akan perkuat ke produk small home appliances. Tahun ini Sharp juga akan menjual produk smarthphone dan juga laptop. "Tahun ini kami juga akan mulai tingkatkan ekspor ke negara-negara berkembang seperti Afrika, Bangladesh dan lainnya," jelas Andri.

Masuknya Sharp ke ekspor juga diiringi dengan peningkatan kapasitas produksi. Rencananya Sharp akan mengucurkan investasi baru agar dapat memenuhi kebutuhan ekspor dan juga domestik.

Secara terpisah, Tekno Wibowo, Chief Commercial Officer Polytron Indonesia, menuturkan kondisi kuartal I-2019 masih stagnan. Hanya saja dirinya berharap penjualan naik setelah masa Pilpres. "Kami siapkan banyak produk seperti lemari es, televisi baru dan lainnya," kata Tekno kepada Kontan.co.id, Rabu (10/4).

Tekno mengaku tahun lallu penjualan terbilang stagnan karena ada peralihan belanja konsumen dari TV tabung ke LED TV. Nah untuk tahun ini produk televisi diharapkan akan meningkat lagi. "Target penjualan Polytron naik 12% tahun ini," kata Tekno.

Vice President Samsung Electronics Indonesia, Kang Hyun Lee menjelaskan ada perubahan tren gaya hidup konsumen yang saat ini lebih menyukai pengalaman baru. Yang salah satunya bepegian (traveling). Di lain pihak, konsumen juga semakin sadar merencanakan masa depan mereka dengan menabung dan investasi.

"Ini memberikan tantangan bagi elektronik seperti TV dan peralatan rumah tangga, karena membeli produk elektronik yang tidak memberikan pengalaman baru untuk mereka bukan menjadi prioritas mereka," kata Lee kepada Kontan.co.id beberapa saat lalu.

Alhasil, Samsung terus perbaharui teknologi smart TV agar sebuah TV dapat memberikan pengalaman lebih. Misal dengan terkoneksi internet dapat mencari informasi seperti layaknya komputer, dengan dibenamkan aplikasi film berbayar seperti Netflix atau lainnya.

Bahkan dapat terkoneksi dengan smartphone dapat memberikan pengalaman menonton film favorit Netflix dari smartphone di layar yang lebih besar (TV). Memahami pentingnya smartphone dalam kehidupan konsumen, Samsung juga membenamkan inovasi yang menghubungkan home appliances dengan smartphone.

"Lemari es Samsung Family Hub yang diperkenalkan di CES 2019 awal tahun ini membenamkan Bixby dengan kemampuan artificial intelligence (AI) untuk membuat aktivitas konsumennya menjadi lebih mudah," tambahnya. Sayangnya untuk hasil bisnis tahun 2018, dan target kinerja tahun 2019 Samsung belum dapat membeberkannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .