Produsen Jaket Mewah Canada Goose akan PHK 17% Jumlah Pegawainya



KONTAN.CO.ID - Canada Goose akan memangkas sekitar 17% tenaga kerja. Produsen jaket mewah ini mengungkapkan, tengah berupaya mengendalikan pengeluaran karena permintaan barang-barang kelas atas di Amerika Serikat (AS) masih berada di bawah tekanan.

“Hari ini, kami menyelaraskan kembali tim kami untuk memastikan bahwa sumber daya perusahaan sesuai dengan tujuan untuk mendorong fase pertumbuhan berikutnya di seluruh wilayah, kategori, dan saluran,” kata CEO Canada Goose Dani Reiss dalam sebuah pernyataan, Selasa (26/3).

Baca Juga: Unilever Pisahkan Bisnis Es Krim Tahun Depan, 7.500 Pekerja Bakal Terkena PHK


PHK tersebut mewakili sekitar 156 pekerjanya. Mengacu pada laporan tahunan, Kantor pusat perusahaan telah mempekerjakan 915 pekerja pada 2 April 2023.

Canada Goose juga mengatakan President of Brand and Commercial Carrie Baker akan memperluas perannya untuk mengawasi desain. Sementara Chief Transformation Officer Daniel Binder akan mengambil tanggung jawab tambahan untuk mengawasi toko secara global.

Saham perusahaan turun hampir 3%. Selama 12 bulan terakhir, saham Canada Goose telah merosot sekitar 34%.

Canada Goose pada bulan Februari mencatat penurunan pendapatan kuartalan sebesar 14% dari Amerika Utara, dirugikan oleh berkurangnya permintaan barang mewah di AS.

Baca Juga: Fidelity Berencana PHK Karyawan di China

China, yang merupakan pasar utama, juga tidak kebal terhadap lingkungan makro global yang lemah.

Asal tahu, serusahaan-perusahaan mulai dari perusahaan teknologi dan bank hingga pengecer dan pembuat makanan kemasan telah memulai tahun 2024 dengan pemutusan hubungan kerja (PHK). Menambah serentetan PHK yang terjadi pada tahun lalu.

Pembuat lipstik MAC Estee Lauder, pembuat denim Levi Strauss & Co dan raksasa pakaian olahraga Nike termasuk di antara perusahaan ritel besar yang mengumumkan PHK dalam beberapa bulan terakhir

Editor: Yudho Winarto