Produsen krimer kerek produksi



MOJOKERTO. Melihat ceruk pasar yang masih terbuka lebar, PT Lautan Natural Krimerindo (LNK) memutuskan untuk menggenjot produksinya. Tahun ini, anak usaha PT Lautan Luas Tbk yang memproduksi krimer itu akan meningkatkan kapasitas pabriknya hingga 185,19%.

Semula, pabrik LNK di Mojokerto, Jawa Timur dengan luas lahan 3,5 hektare (ha)  itu, memiliki kapasitas produksi 21.600 ton setiap tahun. Dalam waktu dua tahun mendatang, kapasitas produksi LNK naik 40.000 ton menjadi 61.600 ton per tahun.

"Kami targetkan awal 2016, peningkatan kapasitas produksi sudah bisa dinikmati," ujar Herman Santoso, Chief Operating Officer PT Lautan Luas Tbk.


Herman mengatakan, industri pengguna krimer di dalam negeri, kini, bergantung pada pasokan impor. Melihat peluang pasar itu, LNK memutuskan untuk menggenjot produksi sehingga pasokan yang selama ini berasal dari impor bisa direbut oleh LNK.

Peningkatan kapasitas produksi, kata Herman, mulai dilakukan pada kuartal kedua, atau kuartal ketiga tahun ini. Kebutuhan dana investasinya sendiri diperkirakan mencapai US$ 40 juta.

Genjot pasar ekspor

Selain untuk memenuhi permintaan di dalam negeri, LNK juga memasarkan krimer buatannya ke beberapa negara di luar negeri. Setidaknya dari seluruh produksinya, sebesar 10% dilempar ke pasar ekspor. Sementara, 90% untuk pasar di dalam negeri. "Saat ini, utilisasi pabrik mencapai 80% dari kapasitas terpasang," ujar Hendrik Gunawan, Direktur Eksekutif LN.

Adapun negara tujuan utama ekspor LNK adalah kawasan ASEAN. Hendrik mengatakan, untuk memperbesar pasar ekspor, pihaknya juga mencari pasar baru. Teranyar, LNK menjajaki pasar Taiwan. "Kalau di dalam negeri, mayoritas konsumen dari industri kopi," lanjut Hendrik.

Dengan rencana ekspansi ini, Hendrik bilang, kontribusi pasar ekspor juga akan digenjot. Targetnya, dalam tiga tahun ke depan, kontribusi penjualan ke luar negeri bisa mencapai 50%. Selain memperbesar pasar ekspor, ekspansi ini juga bisa dimanfaatkan untuk membuat produk baru, seperti foamer.

Terkait dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, Hendrik bilang, tidak kondisi itu terlalu berdampak terhadap perusahaannya. Pasalnya, sekitar 90% bahan baku krimer bisa didapatkan LNK dari dalam negeri. Contohnya glukosa dan hydrogenated palm kernel oil (HPKO) yang sudah dibuat oleh di sini. "Memang ada penyesuaian harga tapi tak besar," kata Hendrik, tanpa merinci kenaikan harga itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan