Produsen LCGC belum khawatir soal suku bunga



JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan (BI rate) sebesar 50 basis point menjadi 7% yang diikuti dengan naiknya bunga kredit bank, belum membuat khawatir perusahaan low cost green car (LCGC). Mereka yakin produknya akan terserap pasar dengan baik.

Seperti diungkapkan Presiden Direktur PT Astra Toyota Motor Johnny Darmawan. Menurutnya BI rate yang saat ini berada di level 7%, masih cukup mendukung pertumbuhan penjualan otomotif. Sebab kata dia, beberapa tahun lalu, BI rate sempat menyentuh hingga 12% namun penjualan mobil terus mengalir.  “Kita belum liat pasar seperti apa,” ujar Johnny kemarin (9/9) di sela-sela peluncuran Toyota Agya.

Toto Suryana, Chief Operation officer PT Astra Daihatsu Motor menambahkan bahwa tingkat suku bunga memang sangat mempengaruhi tingkat pembelian yang dilakukan konsumen. Meskipun berharga murah, namun sama seperti produk otomotif lainnya, pembeli mobil LCGC juga diperkirakan akan menggunakan jasa lembaga pembiayaan. “Melihat dari segmen customernya, diperkirakan 80-90% pembeli LCGC menggunakan jasa perusahaan leasing,” katanya.


Dengan besarnya porsi pembelian mobil LCGC melalui lembaga pembiayaan tersebut, tentu suku bunga menjadi sangat penting.  Itu sebabnya, ia belum dapat memastikan dampaknya terhadap penjualan Daihatsu Ayla dalam waktu dekat ini. 

Seperti diketahui, sebelumnya ADM menargetkan penjualan Ayla sebanyak 4.000 unit per bulan. “Customer yang sanggup untuk membayar cicilan pasti dia akan membeli, sedangkan customer yang tidak sanggup membayar cicilan dia pasti tidak akan beli,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan