Produsen lokal siap penuhi pasokan ponsel 4G



JAKARTA. Perusahaan penyalur produk telekomunikasi antusias menyambut beleid Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) tentang Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk ponsel 4G-LTE. Mereka bersiap mengoperasikan pabrik perakitan ponsel 4G.

Menurut Tan Lie Pin, Direktur Utama PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE), pabrik perakitan ponsel milik mereka akan beroperasi tahun depan. Saat ini, pabrik milik TELE yang berlokasi di Pluit Jakarta Utara memang belum beroperasi. Mereka masih memasang peralatan dan mesin produksi.

"Kami masih belajar dan menunggu secara detail aturan pemerintah, tahun depan baru kami operasikan," ujar Tan Lie Ping.


Ia berharap pabrik ini tidak hanya memproduksi ponsel merek Tiphone, tapi juga  merek lain. Artinya, Tiphone bisa menjadi pabrikan ponsel bagi pemilik merek lain.

Sejatinya, Tiphone berencana mengoperasikan pabrik tersebut akhir 2014. Nantinya, pabrik ini memiliki empat lini produksi. Di tahap awal, akan beroperasi baru satu lini produksi dengan kapasitas 3.000 unit per hari dengan investasi awal sebesar Rp 20 miliar.

Tak ketinggalan, Direktur Pengembangan Bisnis PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) Jeremy Sim mengatakan, pihaknya siap membangun pabrik ponsel di Cakung, Jakarta Timur. Pabrik tersebut akan merakit ponsel merek sendiri, yakni Venera dan ponsel lain yang mau bekerjasama.

"Harapannya Juli atau Agustus nanti bisa beroperasi. Kami belum bisa bilang, ponsel merek apa yang diproduksi, masih penjajakan. Yang pertama diproduksi adalah Venera," kata Jeremy.

Erajaya membangun pabrik ponsel ini setelah menjalin kerjasama dengan Axioo. Asal tahu saja, ERAA mengakuisisi 51% saham PT Axioo International Indonesia April 2015.

Ponsel merek lokal seperti Polytron juga siap memenuhi minimal kandungan lokal 30% untuk ponsel 4G. "Kami siap dan TKDN kami sudah 35,6%," ucap Public Relations dan Marketing Event Manager Polytron Santo Kadarusman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan