JAKARTA. Dalam rangka menyambut kenaikan permintaan selama Ramadan dan Lebaran, para pelaku industri makanan dan minuman menambah produksi. Penambahan volume produksi telah dilakukan sejak Maret lalu atau dua bulan sebelum Ramadan. Adhi S Lukman, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), menyebutkan, penambahan volume produksi itu mengantisipasi kenaikan permintaan selama Ramadan dan Lebaran. Setelah produksi, produsen meningkatkan distribusi, kata Adhi kepada KONTAN (16/4). Khusus industri makanan dan minuman, kenaikan produksi sampai dengan dua kali lipat dibandingkan bulan biasa. Adhi mengalkulasi, permintaan produk makanan dan minuman naik sekitar 30% pada saat Ramadan dan Lebaran. Khusus makanan yang manis seperti sirup dan lain, kenaikan permintaan bisa 100%, terang Adhi. Setelah menambah produksi, produsen akan meningkatkan distribusi ke daerah.
Produsen makanan & minuman geber volume produksi
JAKARTA. Dalam rangka menyambut kenaikan permintaan selama Ramadan dan Lebaran, para pelaku industri makanan dan minuman menambah produksi. Penambahan volume produksi telah dilakukan sejak Maret lalu atau dua bulan sebelum Ramadan. Adhi S Lukman, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), menyebutkan, penambahan volume produksi itu mengantisipasi kenaikan permintaan selama Ramadan dan Lebaran. Setelah produksi, produsen meningkatkan distribusi, kata Adhi kepada KONTAN (16/4). Khusus industri makanan dan minuman, kenaikan produksi sampai dengan dua kali lipat dibandingkan bulan biasa. Adhi mengalkulasi, permintaan produk makanan dan minuman naik sekitar 30% pada saat Ramadan dan Lebaran. Khusus makanan yang manis seperti sirup dan lain, kenaikan permintaan bisa 100%, terang Adhi. Setelah menambah produksi, produsen akan meningkatkan distribusi ke daerah.