JAKARTA. Di tengah krisis global, pengusaha makanan dan minuman semakin agresif membidik pasar ekspor baru. Kali ini, mereka mengalihkan bidikan pasarnya ke wilayah lain seperti Jepang sebagai salah satu target utama. Memang, selama ini Jepang sudah masuk dalam lima besar negara tujuan ekspor makanan dan minuman Indonesia. "Hanya saja, selama ini kami belum menggarapnya secara serius," ujar Thomas Darmawan, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi), Senin (9/3). Pada 2008, ekspor makanan dan minuman ke Jepang baru US$ 700 juta. Pengusaha optimistis, ekspor ke Jepang bisa lebih besar jika pasar ini digarap serius. "Jika pasar Jepang digarap benar, kami yakin, tahun ini, ekspor makanan dan minuman ke negara itu akan meningkat 5%," ucap Thomas
Produsen Makanan & Minuman Garap Pasar Jepang
JAKARTA. Di tengah krisis global, pengusaha makanan dan minuman semakin agresif membidik pasar ekspor baru. Kali ini, mereka mengalihkan bidikan pasarnya ke wilayah lain seperti Jepang sebagai salah satu target utama. Memang, selama ini Jepang sudah masuk dalam lima besar negara tujuan ekspor makanan dan minuman Indonesia. "Hanya saja, selama ini kami belum menggarapnya secara serius," ujar Thomas Darmawan, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi), Senin (9/3). Pada 2008, ekspor makanan dan minuman ke Jepang baru US$ 700 juta. Pengusaha optimistis, ekspor ke Jepang bisa lebih besar jika pasar ini digarap serius. "Jika pasar Jepang digarap benar, kami yakin, tahun ini, ekspor makanan dan minuman ke negara itu akan meningkat 5%," ucap Thomas