Produsen makanan ringan Cheetos perkuat pangsa pasar milenial



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cheetos, produk makanan ringan produksi PT Indofood Fritolay Makmur, perkuat segmen pasar milenial. Produk yang sudah bertahan 27 tahun itu mengadakan kampanye Imajinasikan Bentuk Cheetos-mu dengan sasaran remaja berusia 12 hingga 15 tahun.

"Agar mereka tidak tergantung pada gadget, mereka bisa bisa bermain-main sambil makan Cheetos," kata Marketing Manager Snack Food Harry Susanto Wibowo ketika ditemui Kontan.co.id, Rabu (7/8). 

Kampanye Cheetos ini berangkat dari bentuk potongan Cheetos yang berbeda satu dengan yang lain. Kaum milenial diajak untuk berimajinasi, lalu menuangkannya dalam bentuk konten sekreatif mungkin. Nantinya, ide terpilih akan dipamerkan dalam Cheetos Museum, di Mall Kota Kasablanka November mendatang. 


Baca Juga: Fokus tingkatkan penjualan, produsen cap Kaki Tiga belum miliki rencana ekspansi

Diakui Harry, kampanye ini menjadi salah satu cara Cheetos mempertahankan pasar di tengah pemain pasar makanan ringan yang ketat. Selain itu, Cheetos mencoba terus berinovasi dari sisi rasa. Walaupun diakui Harry, 80% dari total  penjualan Cheetos masih dari Cheetos rasa jagung bakar, rasa yang pertama kali diperkenalkan Cheetos. 

Penjualan Cheetos ke depannya diproyeksi akan meningkat beriringan dengan keadaan infrastruktur yang semakin baik." Bisnis kita sangat bergantung pada distribusi, infrastruktur yang baik bisa menekan beban," jelas Harry lagi. 

Asal tahu saja, penjualan Cheetos sebagian besar masih didominasi oleh penjualan offline. Hal ini tidak lepas dari distribusi PT Indofood Fritolay Makmur yang didukung oleh Indomarco Prismatama, distributor  tunggal PT Indofood CBP Sukes Makmur Tbk. 

Baca Juga: Andreas Kurniawan baru sukses setelah 27 kali gagal berbisnis

Sekadar informasi, untuk memproduksi produk makanan ringannya, termasuk Cheetos, Indofood Fritolay Makmur memiliki total tiga pabrik, yakni di Cikokol, Cikupa, dan Semarang  Indofood Fritolay Makmur. Seluruh produksi Cheetos diserap untuk permintaan dalam negeri, tidak untuk ekspor.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .