JAKARTA. Belanja iklan menjadi komponen pengeluaran wajib bagi produsen makanan dan minuman. Belanja iklan yang dimaksud adalah biaya promosi, kampanye, maupun penguatan merek di mata konsumen. Salah satu perusahaan yang rutin mengeluarkan belanja iklan adalah Coca-Cola Amatil Indonesia. Perusahaan asal Amerika Serikat tersebut mendunia karena rutin mengeluarkan belanja iklan dalam menjalankan bisnis. "Iklan memegang peranan penting bagi peningkatan brand awareness kami," kata Roberto Saputra, Direktur Coca Cola Amatil Indonesia kepada KONTAN, Sabtu (29/4). Namun, berapa besar belanja iklan tersebut? Merujuk data Nielsen, belanja iklan industri makanan dan minuman di media cetak dan televisi naik signifikan. Seperti belanja iklan PT Mayora Indah Tbk yang naik 64% sepanjang 2016 menjadi Rp 2,3 triliun. Adapun periode yang sama tahun 2015, belanja iklan emiten berkode saham MYOR tersebut baru Rp 1,4 triliun.
Produsen mamin memacu belanja iklan
JAKARTA. Belanja iklan menjadi komponen pengeluaran wajib bagi produsen makanan dan minuman. Belanja iklan yang dimaksud adalah biaya promosi, kampanye, maupun penguatan merek di mata konsumen. Salah satu perusahaan yang rutin mengeluarkan belanja iklan adalah Coca-Cola Amatil Indonesia. Perusahaan asal Amerika Serikat tersebut mendunia karena rutin mengeluarkan belanja iklan dalam menjalankan bisnis. "Iklan memegang peranan penting bagi peningkatan brand awareness kami," kata Roberto Saputra, Direktur Coca Cola Amatil Indonesia kepada KONTAN, Sabtu (29/4). Namun, berapa besar belanja iklan tersebut? Merujuk data Nielsen, belanja iklan industri makanan dan minuman di media cetak dan televisi naik signifikan. Seperti belanja iklan PT Mayora Indah Tbk yang naik 64% sepanjang 2016 menjadi Rp 2,3 triliun. Adapun periode yang sama tahun 2015, belanja iklan emiten berkode saham MYOR tersebut baru Rp 1,4 triliun.