Produsen minyak tarik pekerja dari Irak



DUBAI. Perusahaan minyak dunia mulai mengevakuasi pekerja dari Irak. Aksi ini dilakukan lantaran militan bertahan melancarkan serangan di titik-titik kilang minyak terbesar di sana. Menurut seorang sumber pada Bloomberg, Exxon melanjutkan operasi namun menarik beberapa pekerja dari ladang minyak West Qurna. Sedangkan CEO BP Plc Bob Dudley bilang, perusahaan sudah menarik beberapa pekerja yang tidak terlalu penting di kilang minyak saat ini. "Implikasi terhadap produksi minyak saat ini masih terbatas. Tapi kami tetap sangat waspada," kata Dudley dari Moskow, Rusia, kemarin.Penarikan pekerja dilakukan meskipun pemerintah Irak dan korporasi sebelumnya memilih mengamankan produksi minyak. Irak, sebagai produsen minyak terbesar kedua dunia, memproduksi hampir 3 juta barel per hari. Sementara militan menyapu bagian utara Irak, kilang minyak di bagian selatan dan kilang Kirkuk di utara masih dipertahankan oleh warga Kurdi. "Infrastruktur yang saat ini masih memproduksi dan memasok pasar internasional yaitu dari kawasan selatan yang masih belum tersentuh konflik," kata Kyle Stelma, Managing Director di konsultan Dubai, Dunia Frontier. Pagi ini, militan ISIL mencoba menguasai kilang minyak terbesar di utara, Baiji. Jurubicara militer Irak mengatakan, tentara mempertahankan kilang ini. Pernyataan militer bertolak belakang dengan kesaksian polisi lokal yang mengatakan, militan berhasil menduduki fasilitas ini. Salahuddin, pimpinan polisi lokal mengatakan, tangki minyak terbakar setelah serangan militan. Namun, Kementrian Minyak Irak mengatakan, operasional Baiji ditutup kemarin karena cadangan minyak di tangki kepenuhan.Perusahaan lainnya seperti Chevron Corp, Total Sa, dan Marathon Oil Corp yang menggali minyak di kawasan Kurdi, melanjutkan operasional seperti biasa.


Editor: Sanny Cicilia