Produsen Mobil Jepang Akan Berinvestasi US$ 4,3 Miliar di Thailand



KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Produsen mobil besar Jepang akan berinvestasi 150 miliar baht (US$ 4,34 miliar) di Thailand selama lima tahun ke depan, kata juru bicara pemerintah Thailand pada hari Senin.

Toyota Motor dan Honda Motor masing-masing akan berinvestasi sekitar 50 miliar baht, sementara Isuzu Motors akan berinvestasi 30 miliar baht dan Mitsubishi Motors 20 miliar baht, kata juru bicara Chai Wacharoke, seraya menambahkan bahwa investasi tersebut akan mencakup produksi truk pikap listrik.

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengakhiri perjalanannya ke Jepang minggu lalu.


Baca Juga: Kementerian Transportasi Jepang Selidiki Skandal Pemalsuan Uji Keselamatan Daihatsu

Negara dengan perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara ini merupakan produsen dan eksportir mobil terbesar di kawasan ini. Pabrikan Jepang telah mendominasi sektor otomotif Thailand selama beberapa dekade, namun pembuat kendaraan listrik Tiongkok baru-baru ini melakukan investasi besar.

Investasi yang dilakukan oleh produsen mobil Jepang akan mendukung kebijakan pemerintah untuk beralih dari kendaraan bermesin pembakaran ke kendaraan listrik, kata Chai.

Toyota, Honda, Isuzu dan Mitsubishi tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Baca Juga: 10 Orang Terkaya Dunia yang Hartanya Meroket, Ada Prajogo Pangestu di Urutan ke-4

Thailand bertujuan untuk mengubah sekitar sepertiga dari produksi tahunannya sebesar 2,5 juta kendaraan menjadi kendaraan listrik pada tahun 2030 dan sedang mempersiapkan insentif untuk mendorong lebih banyak investasi dan konversi ke dalam manufaktur kendaraan listrik.

Pemotongan pajak dan subsidi yang diluncurkan oleh Thailand telah menarik perhatian sejumlah produsen mobil Tiongkok, termasuk BYD dan Great Wall Motor, yang telah berkomitmen untuk menginvestasikan US$ 1,44 miliar pada fasilitas produksi baru di negara tersebut.

Srettha bulan ini menunjukkan kepada para eksekutif dari kawasan industri pembuat kendaraan listrik AS, Tesla, di Thailand untuk mencari investasi potensial.

Editor: Handoyo .