Produsen mobil sambut baik beleid cukai mobil



JAKARTA. Beberapa Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) menyambut baik rencana pemerintah memberlakukan beleid cukai bagi industri otomotif.

Irwan Priyantoko, Chief External Affair PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia(TMMIN) meyakini, kebijakan ini akan merangsang industri komponen lokal. "Serta membuat industri semakin kompetitif serta menciptakan banyak lapangan kerja baru," katanya.

Saat ini, mayoritas produkToyota rata-rata telah memiliki komponen lokal di atas 50%. Contohnya, Toyota Kijang Innova di segmen Multi Purpose Vehicle (MPV) yang memiliki komponen lokal 75%, dan sisanya komponen yang diimpor dari Jepang.


Komponen lokal digunakan untuk mesin. Adapun komponen impor masih didominasi oleh peralatan elektronik seperti komputer unit dan Integrated Control Unit (ICU). "Karena komponen elektronik masih minim di Indonesia," kata Irwan.

Demi menyambut kebijakan ini, Toyota fokus menyelesaikan pabrik barunya di kawasan Karawang, Jawa Barat. Pabrik baru ini akan meningkatkan kapasitas total produksi menjadi 240.000 unit per tahun, atau meningkat 100% dari kapasitas produksi sebelumnya yang sebesar 120.000 unit pertahun.

Rizwan Alamsjah, Executive Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors(KTB) menuturkan, kebijakan ini menuntut pengusaha komponen lokal untuk menyediakan produk yang kompetitif. "Jika volume sedikit, otomotis harganya akan menjadi mahal," katanya.

Bahkan, Rizwan mengatakan, KTB merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang sejak 1973 membangun pabrik assembling dan pembuatan mesin untuk mendukung peningkatan produksi dan komponen lokal.

Nilai ekonomis

Sementara, Agus Nardianto Departement Head Public Relation PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menuturkan, adanya rencana kebijakan pengenaan cukai bakal meringankan beban pajak bagi kendaraan yang memiliki komponen lokal sebesar 80%. “Secara umum, rata-rata produk Astra Daihatsu memiliki komponen lokal sebanyak 80%,” ujarnya.

Menurut Agus, komponen yang masih diimpor, antara lain roda gigi transmisi. Pasalnya, komponen ini lebih feasible jika diproduksi lebih dari satu juta unit. "Sampai saat ini produksi komponen roda gigi transmisi masih di bawah satu juta unit," katanya.

Agus menuturkan, ADM berusaha terus meningkatkan komponen lokal di setiap produknya hingga mencapai 100%. Sayang, rencana ini masih terhalang oleh nilai ekonomis yang kurang karena adanya komponen yang belum memenuhi syarat produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri