Produsen Motor Kembali Garap Pasar Luar Jawa



JAKARTA. Para agen tunggal pemegang merek (ATPM) sepeda motor mulai mengatur strategi untuk menguasai pasar di luar Pulau Jawa. Mereka menilai permintaan kendaraan roda dua di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi saat ini sudah mulai membaik. Penjualan motor di ketiga pulau itu sempat anjlok sejak akhir tahun lalu hingga kuartal pertama 2009. Permintaan turun seiring jebloknya harga komoditas. Padahal, hasil kebun dan tambang merupakan sumber pemasukan utama masyarakat di sana. Menurut Julian Aslan, Direktur Marketing PT Astra Honda Motor (AHM), bisnis sepeda motor di daerah mulai pulih sejak Mei lalu. Sebab, harga berbagi komoditas seperti minyak kelapa sawit (CPO), batubara, dan emas mulai membaik. Meski belum bisa memastikan kontribusinya, Julian bilang pemulihan pasar di luar Jawa itu tecermin dalam penjualan Honda selama dua bulan terakhir. “Total penjualan Honda di bulan Agustus naik menjadi 292.076 unit dari 208.266 unit di bulan sebelumnya. Penjualan di daerah berkontribusi besar atas kenaikan ini,” kata Julian. Tentang peran daerah, Julian menyebut Sumatera sebagai contoh. Di akhir semester I-2009, sumbangan penjualan Honda di Sumatra mencapai 21% dari total penjualan. Tahun 2008, dari total penjualan motor Honda sebanyak 2,8 juta unit, kontribusi penjualan di Sumatera mencapai 30%. Untuk menjadi penguasa di luar Jawa, selain meluncurkan produk baru, “Kami juga memikat konsumen dengan skema pembiayaan yang lebih ringan,” kata Julian. Honda mematok uang muka kredit hanya Rp 400.000. Jangka waktu cicilan pun diperpanjang jadi lima tahun dari sebelumnya maksimal tiga tahun. PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI), ATPM motor Yamaha, tak mau ketinggalan menggarap pasar luar Jawa. Menurut Bambang Asmara Budi, General Manager Promosi & Motor Sport PT YMKI, penjualan di luar Pulau Jawa akan menjadi pendongkrak utama penjualan nasional hingga akhir tahun ini. “Untuk mendekati calon konsumen, kita akan buat banyak event,” kata Bambang. Bentuknya mulai dari kegiatan keagamaan hingga acara musik. “Temanya tergantung daerahnya,” katanya. Menurut Gunadi Sindhuwinata, Ketua Umum Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI), pengincar pasar luar Jawa saat itu tidak hanya ATPM besar seperti Yamaha, Honda, dan Suzuki. Pemain lain juga sudah melakukan hal yang sama. "Sebab mereka yakin, ke depan pasar luar Jawa akan menjadi idola," kata Gunadi. Meski kian sengit, kata Gunadi, pemain lama lebih punya kans menjadi jawara. Sebab, menurutnya, brand baru akan sulit masuk ke daerah. Mereka mesti jor-joran promosi. “Itu butuh waktu setidaknya lima tahun,” kata Gunadi. AISI sendiri baru saja menaikkan target penjualan motor nasional tahun ini, dari 5,4 juta menjadi 5,8 juta unit. Dari jumlah ini, Gunadi memprediksi, sumbangan penjualan pasar di luar Jawa akan mencapai 40% atau 2,3 juta unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dikky Setiawan