Produsen Otomotif Asal China Lirik Pasar Indonesia



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Produsen otomotif asal China terus melirik pasar Indonesia, terutama di segmen mobil listrik. Mereka cukup getol mengucurkan investasi guna membangun pabrik di Tanah Air.

Salah satu produsen yang belum lama ini ekspansi ke Indonesia adalah PT Chery Sales Indonesia. Chery memulai produksi completety knock down (CKD) model mobil listriknya yakni Omoda E5 pada awal 2024 dengan memanfaatkan pabrik milik PT Handal Indonesia Motor di Pondok Ungu, Bekasi. Di sana, Chery mampu memproduksi 600 unit kendaraan per bulan.

Dalam catatan KONTAN, Chery berinvestasi sekitar Rp 250 miliar untuk produksi Omoda E5 yang merupakan mobil elektrifikasi pertama mereka di Indonesia.


Baca Juga: Produsen Mobil Listrik Penuhi Pasar Otomotif Dalam Negeri, Begini Tanggapan Pengamat

Assistant Vice President Chery Sales Indonesia Zeng Shuo menyadari, permintaan terhadap produk-produk Chery semakin tinggi melebihi ekspektasi. Chery pun berencana untuk meningkatkan kapasitas produksinya pada masa mendatang, termasuk mendirikan pabrik yang terpisah lokasinya dengan Handal Indonesia Motor.

Rencana ekspansi Chery tidak hanya ditujukan untuk penjualan di pasar domestik. Kelak, Chery juga berencana menjual mobil hasil produksi di Indonesia ke mancanegera.

"Saat ini kami belum tahu pasti angka investasinya, tapi yang pasti kami akan berinvestasi lebih banyak lagi di Indonesia," kata Zeng Shuo, Jumat (16/2).

Build Your Dreams (BYD) juga memiliki rencana untuk berinvestasi mengembangkan ekosistem mobil listrik di Indonesia. President Director BYD Indonesia Eagle Zhao berharap BYD dapat memulai proses peletakan batu pertama (ground breaking) dan konstruksi pabrik mobil listrik di Indonesia pada 2024.

Merujuk berita sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pernah menyebut investasi BYD di Indonesia dapat mencapai US$ 1,3 miliar atau setara Rp 20,31 triliun (asumsi kurs Rp 15.624).

Sebelum membangun pabrik, BYD lebih dahulu mengembangkan jaringan penjualannya dengan mendirikan 8 showroom di Jabodetabek, Medan, Bandung, dan Semarang. "Ke depannya, kami akan terus menambah showroom ke seluruh Indonesia," ujar Zhao, Kamis (18/2).

Selain itu, terdapat Wuling Motors yang telah merealisasikan investasi pembangunan pabrik mobil di Cikarang, Jawa Barat, senilai US$ 1,1 miliar atau setara Rp 17,19 triliun. Pabrik Wuling memiliki kapasitas produksi 120.000 unit per tahun.

Baca Juga: Pemerintah Baru Diminta Menggeber Insentif Untuk Pengembangan Kendaraan Listrik

Di sana, Wuling turut memproduksi mobil listrik seperti Air ev, BinguoEV, dan kelak juga Cloud EV.

Ada pula PT Sokonindo Automobile yang memiliki pabrik mobil di Cikande, Banten, bernilai investasi Rp 2,14 yang ditujukan untuk merek DFSK dan Seres, termasuk di segmen mobil listrik.

Pihak Sokonindo Automobile telah memiliki rencana perluasan dan peningkatan fasilitas pabrik pada masa mendatang, walau rencana tersebut harus mempertimbangkan faktor kondisi terkini dan skala ekonomi.

Pengamat Otomotif Bebin Djuana menilai, persaingan pasar otomotif nasional bakal semakin ketat seiring maraknya pabrikan asal China yang berinvestasi di Indonesia. Pemain lama yang berasal dari Jepang dan Korea Selatan juga perlu menyusun strategi antisipasi menghadapi agresivitas produsen China.

"Masuknya mobil China dengan teknologi mumpuni dan harga lebih terjangkau akan mengubah peta persaingan otomotif pada masa mendatang," tandas Bebin, Minggu (18/2). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .