Produsen otomotif siap masuk era Euro 4



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. sejumlah Agen Pemegang Merk (APM) yang tergabung dalam Gaikindo menyambut baik implementasi dari kebijakan pemerintah terkait Euro 4. Untuk itu, pelaku industri otomotif berkomitmen untuk mempersiapkan seluruh lini industri otomotif menyambut spesifikasi Euro 4, baik dari sisi teknologi kendaraan hingga kesiapan industri pendukung.

Mukiat Sutikno, Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia menjelaskan beberapa stok kendaran Hyundai masih menggunakan Euro 2. Sehingga dalam waktu dekat akan ada pergantian dan pembaharuan model ke Euro 4. "Impor dari Korea Selatan per 1 september sudah Euro 4," kata Mukiat kepada Kontan.co.id, Senin (3/9).

Untuk pembaharuan ini, Mukiat mengaku ada perubahan harga jual. Kenaikan harga jual ini juga dipicu karena nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Sayangnya nilai kenaikannya belum dapat dibeberkan.


Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Jap Ernando Demily menjelaskan pihaknya senang mendengar hal mengenai Euro 4 karena memang kita harus sama-sama mendukung kemajuan Indonesia. Bahkan negara-negara lain sudah melakukan itu seperti Singapura, Thailand, dan negara lainnya sudah beralih ke Euro 4 dan bahkan lebih. 

"Isuzu sudah sangat siap dalam menghadapi regulasi pemerintah mengenai Euro 4, karena kami sudah memiliki engine yang mendukung Euro 4 sejak tahun 2011, yaitu engine common-rail,” papar Ernando Demily, kepada Kontan.co.id, Minggu (2/9).

Sementara itu, menurut Jonfis Fandy, Marketing and After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor mengatakan saat ini semua model Honda sudah mengikuti Euro 4 secara spesifikasi. "Model Brio baru yang akan kami resmikan nanti juga sudah Euro 4," kata Jonfis kepada Kontan.co.id, Senin (3/9).

Secara terpisah, Executive General Manager PT Toyota-Astra Motor, Fransiscus Soerjopranoto untuk Euro 4 pada dasarnya Toyota telah persiapkan sejalan dengan kebutuhan dan sebagian besar kendaraan Toyota sudah siap. "Terutama yang sudah menggunakan mesin generasi terbaru," kata Soerjo kepada Kontan.co.id, Senin (3/9).

Selain itu demi menunjang kesiapan industri pendukung, Auto2000 sebagai diler resmi terbesar Toyota di Indonesia menyediakan fasilitas uji emisi gas buang yang lengkap di seluruh bengkel resmi Auto2000 yang siap untuk melakukan uji emisi sesuai aturan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Ricky Martawijaya, Senior Division Head Auto2000 menjelaskan fasilitas uji emisi lengkap dan modern serta teknisi andal yang kompeten dalam melaksanakan tugasnya merupakan bukti keseriusan Auto2000 untuk mendukung program pemerintah dalam menerapkan standar uji emisi kendaraan bermotor Euro4.

Oleh karena itu, Auto2000 mengajak seluruh pemilik mobil Toyota agar dapat melakukan uji emisi gas buang saat servis berkala, baik di bengkel resmi Auto2000 atau lewat layanan THS – Auto2000 Home Service yang bisa di-booking via aplikasi Auto2000 Mobile.

"Hal ini guna menurunkan kadar pencemaran udara akibat gas buang kendaraan bermotor dan meningkatkan kualitas udara sehingga tercipta lingkungan hidup yang bersih dan nyaman,” terang Ricky, Senin lalu (27/8).

Saat Indonesia mengumumkan bahwa mulai Oktober 2018 mengadopsi Standard Emisi Gas Buang Euro 4, maka di Asia hanya tinggal dua negara yang masih menggunakan standard emisi gas buang Euro 2, sedangkan sebagian besar negara-negara didunia sudah mengadopsi standard emisi gas buang Euro 3, 4 atau yang lebih tinggi.

Catatan saja, pemerintah telah menerbitkan aturan terkait pengurangan emisi bahan bakar, lewat Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O atau yang lebih dikenal dengan Standar Emisi Euro IV.

Terbitnya aturan ini membuat mobil bensin yang beredar di Indonesia harus memenuhi syarat emisi Euro 4 setelah September 2018. Sedangkan untuk kendaraan bermotor tipe baru dan yang sedang diproduksi berbahan bakar diesel mulai diberlakukan 10 Maret 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi