KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah produsen pelumas di Indonesia terus berinovasi melalui produk baru guna memperkuat kinerjanya pada tahun ini. Produsen pelumas juga telah bersiap menghadapi perubahan pasar seiring era elektrifikasi. Salah satu pemain pelumas, PT Pertamina Lubricants telah meluncurkan produk inovasi hijau yakni
Diesel Exhaust Fluid (DEF) pada Desember 2024 lalu. Produk ini ditujujkan untuk mendukung kendaraan-kendaraan berat di sektor pertambangan dalam memenuhi standar emisi Euro 5. DEF merupakan cairan saringan diesel berbahan dasar urea yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak beracun.
Baca Juga: Bidik Pengguna Kendaraan Diesel EURO 5, Pertamina Lubricants Luncurkan Pelumas DEF "Produk ini dapat mengurangi konsentrasi gas berbahya dan salah satu gas penyebab polusi udara nitrogen oksida (NOx) pada emisi gas buang solar dari mesin diesel," kata Manajer Corporate Communications dan Investor Relations Pertamina Lubricants Intania Kamis (16/1). Pertamina Lubricants menggandeng PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC) untuk menyuplai bahan baku utama Low Biuret Urea pada produk DEF. Lebih lanjut, Pertamina Lubricants yakin tren penggunaan pelumas masih akan menunjukkan pertumbuhan positif, bahkan di tengah masa transisi menuju era elektrifikasi. Walau begitu, anak usaha PT Pertamina (Persero) ini juga memahami pentingnya beradaptasi dengan perubahan pasar.
Baca Juga: SIG dan Pertamina Lubricants Kembangkan Pelumas Open Gear Lokal Pertama Oleh karena itu, Pertamina Lubricants telah memperluas portofolio bisnisnya dengan mengembangkan produk specialty chemicals dan katalis. "Dengan kombinasi penguatan portofolio bisnis, inovasi teknologi, dan kolaborasi strategis, Pertamina Lubricants siap menghadapi tantangan sekaligus memanfaatkan peluang pada masa depan," jelas Intania. Sementara itu, Castrol Indonesia yakin pasar pelumas Tanah Air tetap menjanjikan sekalipun pasar otomotif nasional tengah menghadapi tantangan berat. Permintaan pelumas pun pada dasarnya akan selalu ada, mengingat kendaraan-kendaraan lama tetap memerlukan pergantian pelumas. “Jadi, pelumas merupakan kategori bisnis yang menarik, karena meski penjualan mobil naik-turun, mobil lama tetap butuh ganti pelumas,” ungkap Head of Marketing Castrol Indonesia Amanda Parikesit ketika ditemui Kontan.co.id, Selasa (14/1).
Baca Juga: Castrol Yakin Penjualan Pelumas Otomotif di Indonesia Akan Terus Tumbuh Castrol juga tidak khawatir dengan adanya transisi menuju era elektrifikasi di sektor kendaraan yang tengah terjadi di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Justru, di sini lah Castrol bisa berinovasi untuk mengembangkan produk pelumas yang cocok untuk kendaraan ramah lingkungan. Sebagai contoh, Castrol memiliki varian pelumas Castrol Magnatec yang dapat digunakan untuk mobil hybrid. Menurut Amanda, mobil hybrid disarankan untuk menggunakan pelumas khusus yang memang cocok untuk kendaraan tersebut. Hal ini demi memperpanjang umur pemakaian mesin sekaligus mengurangi frekuensi penggantian pelumas. Selain itu, Castrol secara global juga telah mengembangkan pelumas untuk mobil listrik yang disebut dengan Castrol On. Di segmen ini, Castrol menyediakan pelumas untuk komponen transmisi sekaligus
grease.
Baca Juga: Castrol Indonesia Genjot Pasar Pelumas untuk Sektor Pertambangan Sayangnya, produk pelumas Castrol untuk mobil listrik belum tersedia di Indonesia. Pihak Castrol masih melakukan riset dan memantau perkembangan pasar sebelum turut mendatangkan produk tersebut ke Tanah Air.
“Kami melihat mobil listrik tetap butuh pelumas karena produk ini memiliki komponen berpenggerak,” tandas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto