JAKARTA. Industri pemakai kemasan plastik cemas menunggu hasil penyelidikan dugaan dumping produk polyethylene terephthalate (PET) dari beberapa negara yang diajukan oleh beberapa produsen dalam negeri. Bila kelak disetujui ada bea masuk anti dumping (BMAD), beban produksi makin membengkak. Salah satu industri yang khawatir adalah produsen makanan dan minuman. Adhi Lukman, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Industri Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) bilang, kebutuhan bahan baku impor PET cukup besar. Impor juga perlu dilakukan agar produk PET bisa lebih kompetitif baik dari harga maupun kualitas. "Selain itu, juga untuk menghindari dampak yang besar jika terjadi masalah pasokan dari dalam negeri," kata Adhi. Hendro Baroeno, Ketua Asosiasi Industri Air Minum Dalam Kemasan (Aspadin) bilang, fluktuasi harga kemasan sangat tergantung harga PET dan mempengaruhi harga jual AMDK. “Hampir 70% harga AMDK berasal dari harga jual kemasan,” katanya.
Produsen Pengguna Kemasan Khawatirkan Usulan BMAD
JAKARTA. Industri pemakai kemasan plastik cemas menunggu hasil penyelidikan dugaan dumping produk polyethylene terephthalate (PET) dari beberapa negara yang diajukan oleh beberapa produsen dalam negeri. Bila kelak disetujui ada bea masuk anti dumping (BMAD), beban produksi makin membengkak. Salah satu industri yang khawatir adalah produsen makanan dan minuman. Adhi Lukman, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Industri Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) bilang, kebutuhan bahan baku impor PET cukup besar. Impor juga perlu dilakukan agar produk PET bisa lebih kompetitif baik dari harga maupun kualitas. "Selain itu, juga untuk menghindari dampak yang besar jika terjadi masalah pasokan dari dalam negeri," kata Adhi. Hendro Baroeno, Ketua Asosiasi Industri Air Minum Dalam Kemasan (Aspadin) bilang, fluktuasi harga kemasan sangat tergantung harga PET dan mempengaruhi harga jual AMDK. “Hampir 70% harga AMDK berasal dari harga jual kemasan,” katanya.