Produsen peralatan gaming, Razer tak sengaja bocorkan 100.000 data pribadi gamers



KONTAN.CO.ID - Razer, salah satu produsen perlengkapan gaming, tidak sengaja bocorkan 100.000 data gamers dan telah tersebar di internet.

Sebagian gamer pasti mengenal merek Razer atau mungkin menggunakan salah satu produknya. Razer merupakan produsen perlengkapan gaming, seperti mouse, keyboard, headset dan yang lainnya khusus untuk gamer.

Keunikan merek Razer sendiri yakni dari aksen warna hijau yang selalu melekat pada produk gamingnya.


Baru-baru ini kabar tidak mengenakan datang dari Razer. Mengutip dari The Verge.com, 100.000 data gamers tidak sengaja tersebar di internet selama hampir satu bulan.

Kebocoran data ini ditemukan oleh Volodymyr Diachenko, seorang ahli di bidang keamanan internet. Ia menemukan 100.000 data gamers yang telah melakukan pemesanan produk Razer lewat situs resminya.

Baca Juga: Sony segera umumkan info penting PS5, termasuk harga dan tanggal rilisnya?

Data tersebut telah tersebar di internet sejak tanggal 18 Agustus 2020 akibat kesalahan konfigurasi server. Informasi pribadi para gamer kini telah tersebar meliputi e-mail, alamat surat, tipe produk yang dipesan, hingga nomor telepon.

Untungnya tidak ada informasi mengenai nomor kartu kredit yang ikut terekspos. 

Setelah menemukan kesalahan konfirgurasi server, Diachenko mencoba menghubungi Razer beberapa kali. Sayangnya pihak Razer tidak memberikan respon, baru setelah tiga minngu mereka akhirnya membalas.

Menurut pernyataan Razer merespon Diachenko, kebocoran data mengungkapkan informasi nama lengkap, nomor telepon dan alamat pengiriman pelanggan.

Razer juga menambahkan :"tidak ada data sensitif yang tersebar". 

Seperti metode pembayaran atau data sensitif sejenisnya. Kesalahan konfigurasi server ini juga telah diperbaiki Razer sejak 9 September 2020. Namun demikian Razer mengkonfirmasi kepada The Verge, jika ada pertanyaan terkait kebocoran data ini bisa menghubungi DPO@razer.com.

The Verge juga menambahkan meski informasi terkait pembayaran tidak terekspos. Tetapi tetap saja, informasi pribadi termasuk alamat e-mail bisa dimanfaatkan oknum untuk melakukan tindak kejahatan phising.

Sebagai informasi tambahan, phising sendiri merupakan salah satu bentuk tindak kejahatan di internet. Cara kerjanya yakni menipu si korban untuk mengeklik situs web tertentu sehingga si korban menginput data pribadinya disana.

Selanjutnya: Nah, loh! Razer sekarang jualan permen karet, harganya cukup menguras kantong

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News