JAKARTA. Kenaikan harga emas di bursa berjangka di kisaran US$ 1.280 per troy ounce menyebabkan industri perhiasan emas dalam negeri lesu. Harga perhiasan makin mahal dan pembeli makin sepi.Para pengusaha perhiasan harus memutar otak agar omzetnya tetap naik. Salah satunya adalah membidik pasar ekspor. Menurut Ketua Asosiasi Produsen Perhiasan Indonesia (APPI) Leo Hadi Loe, saat ini pasar luar negeri memang lebih menjanjikan ketimbang pasar dalam negeri. Desain perhiasan Indonesia tergolong diminati pasar luar negeri. "Perhiasan produksi Indonesia terkenal halus menyamai kualitas perhiasan buatan Italia dan China," ujarnya, Kamis (23/9).Selain itu, produsen perhiasan juga memperbanyak produksi perhiasan berbahan perak. Soalnya, permintaan perhiasan perak di Amerika Serikat (AS) dan Eropa tinggi juga tinggi.Salah satu perusahaan perhiasan yang memproduksi perhiasan emas dan perak adalah PT Sumber Kreasi Cipta Logam. Perusahaan ini bisa mengekspor sekitar 50% hasil produksinya ke beberapa negara, seperti ke AS, Eropa, Asean, dan ke Dubai. "Jumlah perhiasan yang diekspor tahun ini sampai September 2010 sudah naik 20% dari periode yang sama tahun lalu," ujar Johny Salmon, Direktur Utama Sumber Kreasi.Dalam setahun, Sumber Kreasi bisa memproduksi hingga 2 juta pasang perhiasan emas. Nilainya mencapai Rp 100 miliar dengan harga jual antara Rp 1 juta sampai Rp 800 juta per pasang.Sementara untuk produksi perhiasan perak bisa sebanyak 3 juta pasang dengan volume 4 ton per tahun. Harganya antara Rp 500.000 sampai Rp 30 juta per pasang. "Tahun ini produksi perhiasan perak akan naik 30% karena permintaan di AS tinggi," imbuh Johny.Produsen perhiasan lain, PT Kharisma Permata juga lebih getol menyasar pasar luar negeri antara lain Singapura dan sejumlah negara di Eropa. Menurut Lukas Martin, Marketing Manager Kharisma, ekspor perhiasan perusahaannya melonjak drastis ketimbang tahun lalu.Padahal, untuk pasar dalam negeri, belakangan ini penjualan PT Kharisma turun 8% dari 2009. "Ekspor perhiasan emas naik 20% sementara ekspor perhiasan perak naik 40%," ujarnya. Dalam setahun, PT Kharisma bisa memproduksi 1,5 juta pasang perhiasan emas dan perak, sebagian besar dalam bentuk cincin dan kalung. Harga per pasangnya bisa mencapai miliaran rupiah karena dibubuhi batu-batu mulia seperti berlian.Ia menambahkan, saat ini tren perhiasan juga bergeser ke perhiasan perak. Pasalnya, harga emas sedang melambung. Untuk itu, PT Kharisma bakal memperbanyak produksi perhiasan peraknya. Terutama untuk pasar Eropa. "Tahun ini produksi akan naik 30%-40% untuk mengimbangi tingginya permintaan ekspor," imbuh Lukas.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Produsen perhiasan gencar bidik pasar ekspor
JAKARTA. Kenaikan harga emas di bursa berjangka di kisaran US$ 1.280 per troy ounce menyebabkan industri perhiasan emas dalam negeri lesu. Harga perhiasan makin mahal dan pembeli makin sepi.Para pengusaha perhiasan harus memutar otak agar omzetnya tetap naik. Salah satunya adalah membidik pasar ekspor. Menurut Ketua Asosiasi Produsen Perhiasan Indonesia (APPI) Leo Hadi Loe, saat ini pasar luar negeri memang lebih menjanjikan ketimbang pasar dalam negeri. Desain perhiasan Indonesia tergolong diminati pasar luar negeri. "Perhiasan produksi Indonesia terkenal halus menyamai kualitas perhiasan buatan Italia dan China," ujarnya, Kamis (23/9).Selain itu, produsen perhiasan juga memperbanyak produksi perhiasan berbahan perak. Soalnya, permintaan perhiasan perak di Amerika Serikat (AS) dan Eropa tinggi juga tinggi.Salah satu perusahaan perhiasan yang memproduksi perhiasan emas dan perak adalah PT Sumber Kreasi Cipta Logam. Perusahaan ini bisa mengekspor sekitar 50% hasil produksinya ke beberapa negara, seperti ke AS, Eropa, Asean, dan ke Dubai. "Jumlah perhiasan yang diekspor tahun ini sampai September 2010 sudah naik 20% dari periode yang sama tahun lalu," ujar Johny Salmon, Direktur Utama Sumber Kreasi.Dalam setahun, Sumber Kreasi bisa memproduksi hingga 2 juta pasang perhiasan emas. Nilainya mencapai Rp 100 miliar dengan harga jual antara Rp 1 juta sampai Rp 800 juta per pasang.Sementara untuk produksi perhiasan perak bisa sebanyak 3 juta pasang dengan volume 4 ton per tahun. Harganya antara Rp 500.000 sampai Rp 30 juta per pasang. "Tahun ini produksi perhiasan perak akan naik 30% karena permintaan di AS tinggi," imbuh Johny.Produsen perhiasan lain, PT Kharisma Permata juga lebih getol menyasar pasar luar negeri antara lain Singapura dan sejumlah negara di Eropa. Menurut Lukas Martin, Marketing Manager Kharisma, ekspor perhiasan perusahaannya melonjak drastis ketimbang tahun lalu.Padahal, untuk pasar dalam negeri, belakangan ini penjualan PT Kharisma turun 8% dari 2009. "Ekspor perhiasan emas naik 20% sementara ekspor perhiasan perak naik 40%," ujarnya. Dalam setahun, PT Kharisma bisa memproduksi 1,5 juta pasang perhiasan emas dan perak, sebagian besar dalam bentuk cincin dan kalung. Harga per pasangnya bisa mencapai miliaran rupiah karena dibubuhi batu-batu mulia seperti berlian.Ia menambahkan, saat ini tren perhiasan juga bergeser ke perhiasan perak. Pasalnya, harga emas sedang melambung. Untuk itu, PT Kharisma bakal memperbanyak produksi perhiasan peraknya. Terutama untuk pasar Eropa. "Tahun ini produksi akan naik 30%-40% untuk mengimbangi tingginya permintaan ekspor," imbuh Lukas.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News